Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

24 November 2010

PSIS Dipermalukan Dikandang

Snexcyber : PSIS mendapat pil pahit di pertandingan kedua Divisi Utama saat menjamu PSIM di Jatidiri. kekalahan 0-3 menjadi kekalahan terburuk selama setidaknya dua tahun belakangan ini.

Ketiga gol PSIM dicetak oleh Steven Anderson, Engkus Kuswaha serta pemain bertahan Topas Pamungkas. kemenangan ini disambut gegap gempita oleh ratusan suporter PSIM yang datang langsung ke Jatidiri.

Kekalahan ini sekaligus juga mengubur kesempatan PSIS untuk memuncaki klasemen sementara grup II Divisi Utama. Bahkan saat ini posisinya melorot ke peringkat 6 dengan torehan 4 kali kebobolan dalam 2 laga.

Respon Suporter
Kekalahan ini ibarat pukulan telak bagi suporter Semarang. Harapan besar yang nampak sebelum dimulainya pertandingan sontak luruh saat Basuki memungut bola dari gawangnya untuk ketiga kalinya.

Kekecewaan suporter tampak jelas ketika mereka mulai menyanyikan lagu-lagu yang mempertanyakan kinerja tim. Pertanyaan tersebut muncul saat beberapa kali barisan belakang PSIS kocar-kacir akibat akselerasi pemain-pemain muda PSIM.

Dari hasil tadi, tentu saja skuad Bonggo mendapat tekanan yang berat. Selanjutnya PSIS akan bertandang ke Cilacap pada 28 November nanti. (Rian Bayu)

23 November 2010

Basri: Beri Aku Kesempatan

Snexcyber : Hasan Basri Lohy begitu ingin menjadi strater saat PSIS melakoni laga kedua melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Jatidiri, sore ini. Dia ingin tampil menghadapi bekas tim yang sudah membesarkan namanya. "Saya dalam kondisi yang sangat baik dan siap diturunkan ketika pelatih Bonggo Pribadi membutuhkan tenaga saja. Semoga dalam pertandingan melawan PSIM, saya bisa tampil dan membawa kemenangan," papar pemain 24 tahun ini.

Sejak Bonggo mengambil kebijakan dengan menarik Imral Usman sedikit ke belakang, peran Basri berlahan-lahan tergantikan. Pemain berjuluk "Korea" itu menempati posisi Basri di gelandang kanan. Saat PSIS menundukkan Persik Kediri di Stadion Jatidiri, beberapa waktu lalu, Bonggo tidak menurunkan pemain bernomor punggung 86. Sepanjang pertandingan, pelatih berdarah Surabaya ini mempercayakan Imral di posisi gelandang kanan.

Tidak hanya itu, dalam beberapa laga uji coba sebelum kompetisi bergulir, Basri sering turun menjadi pemain pengganti, melapisi Imral Usman yang menjadi starter. "Saya menghormati kebijakan dan strategi yang ditetapkan pelatih. Bagaimanapun juga semua itu untuk kebaikan PSIS. Saat ini saya hanya bisa menunggu kesempatan itu datang," papar pemain yang musim lalu merumput dengan PSIM ini.

Laga PSIS melawan PSIM menjadi laga emosional bagi Basri. Pasalnya pemain yang memiliki kecepatan dan umpan-umpan akurat ini pernah merumput bersama PSIM yang kini ditangani Maman Durahman. Basri sempat menjadi maskot tim berjuluk Laskar Mataram. Musim lalu, dia banyak berperan dalam kemenangan PSIM. Bahkan saat PSIM beruji coba dengan PSIS di Semarang, dia sempat diminta suporter PSIS untuk tinggal di Semarang.

Namun, sebagai pemain profesional, dia pun akan bersikap profesional. Membela PSIS yang diperkuatnya saat ini. Dia mengucapkan banyak terimakasih kepada PSIM yang telah membesarkan namanya. "Kami optimis dapat memenangkan partai tersebut. Saat ini PSIS di penuhi pemain-pemain yang berkualitas," imbuhnya.
(Hendra Setiawan/CN14.www.suaramerdeka.com)

PSIS Waspadai Semangat Juang PSIM

Snexcyber : Motivasi tinggi tengah diusung oleh para pemain PSIS jelang laga kedua kompetisi Divisi Utama kontra PSIM di Stadion Jatidiri Rabu (24/11) sore. Meski minus Zoubairou, tim tuan rumah akan mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk meraih kemenangan.

Asisten pelatih Eko Purjianto mengatakan, pihaknya telah memiliki gambaran kekuatan tim tamu. PSIM dinilainya merupakan tim bagus, terbukti mereka mampu bermain imbang Persikota di kandangnya. "Mereka memiliki banyak pemain muda yang berbahaya. Karena itu anak-anak kami harap tidak lengah," kata Eko.
Eko menambahkan, keberhasilan timnya memetik kemenangan atas PSIM dalam laga uji coba kemarin tak sepenuhnya bisa dijadikan tolak ukur. Usai laga, tim berjuluk Laskar Mataram diyakininya telah melakukan evaluasi secara menyeluruh. Pada laga uji coba tersebut, lanjut Eko, memberikan bukti bahwa PSIM adalah tim yang sulit ditaklukkan.

Mahesa Jenar harus menunggu 80 menit sebelum Imral Usman berhasil melesakkan gol kedua. Gol pertama sendiri dicetak oleh Gustavo Chena melalui titik penalti di menit 4. Meski demikian, pihaknya tetap berupaya memanfaatkan laga kandang ini untuk meraih poin penuh. Kemenangan sangat penting sebagai modal sebelum bertolak ke Cilacap menghadapi PSCS, Minggu (28/11). "Kemenangan menjadi harga mati. Tapi saya berharap, terget tersebut tidak membuat para pemain terbebani," kata Eko.
(Hendra Setiawan, Dian Chandra/CN14. www.suaramerdeka.com)

22 November 2010

Zou dan Dicki Fajar Belum Bisa Tampil

Snexcyber : PSIS kembali tidak akan turun dengan kekuatan penuh saat menjamu PSIM Yogyakarta, di Stadion Jatidiri Semarang, Rabu (24/11). Dua pilarnya yaitu kiper Dicki Fajar Gunawan pemain asing asal Kamerun Zoubairou.

Kiper kelahiran Palembang Dicki Fajar masih belum pulih benar usai operasi usus buntu, beberapa waktu lalu. Saat ini, Dicki yang diharapkan menjadi kiper nomor satu di PSIS masih melakukan perawatan di RS Elisabeth Semarang. "Kondisi Dicki sudah semakin membaik, namun dia belum bisa bergabung bersama rekan-rekannya yang lain. Dia masih butuh waktu hingga beberapa hari kedepan untuk memulihkan kondisinya," papar manajer tim Teguh Setyono.

Sementara itu, Zubairou mendapat larangan bermain dari PSSI sebelum konflik dengan Sriwijaya berakhir. Sebelumnya dia sempat melaporkan bekas timnya itu kepada FIFA terkait pembayaran kontrak yang belum tuntas. FIFA pun meresponnya dan meminta agar PSSI sebagai induk olahraga sepakbola di Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sebelum masalah tuntas, PSSI melarang Zou berlaga di seluruh pertandingan resmi di Indonesia. "Kami tidak merasa kecolongan karena telah merekurut Zou. Surat pemberitahuan dari PSSI baru didapat seminggu sebelum kompetisi di mulai," ujar Teguh saat jumpa pers di kantor Sekretariat PSIS Perumahan Griya Raharja, jalan Supriyadi Kecamatan Pedurungan, Senin (22/11).

Dia menambahkan, absennya dua pilar tersebut tidak akan banyak berpengaruh pada kondisi tim. Hal itu dibuktikan saat Laskar Mahesa Jenar menundukkan Persik Kediri 2-1 di Stadion Jatidiri, baru-baru ini. Menurutnya, PSIS masih memiliki segudang amunisi yang siap tampil saat PSIS menjamu PSIM. Kualitasnya tidak jauh berbeda, sehingga peran pemain yang absen itu dapat ditutupi pemain lain.
(Hendra Setiawan, Dian Chandra/CN14. www.suaramerdeka.com)