Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

27 Mei 2008

Ribut Waidi Sang Legenda PSIS

Nama Ribut Waidi menjadi fenomena pada tahun 1987 fenomenal. Pemain asal kota kecil Pati (5 Desember 1962), Jawa Tengah ini menjadi pahlawan Indonesia di SEA Games. Tampil di final melawan musuh bebuyutan Malaysia, Ribut mencetak gol tunggal yang mengantarkan Indonesia meraih emas.

video kisah Ribut Waidi.

Ribut membobol gawang Malaysia setelah berhasil mengecoh dan melewati barisan pertahanan negeri jiran itu, “Waktu itu, Herry Kiswanto memberi umpan ke kotak penalti. Bola jatuh di sekitar kaki saya yang langsung saya tendang ke gawang Malaysia” kenang Ribut.. Gol tunggal tersebut memberikan sejarah baru sepak bola Indonesia sejak pertama kali ikut SEA Games pada tahun 1977. Untuk pertama kalinya tim nasional meraih medali emas cabang sepak bola. Setelah itu, tim nasional kembali meraih medali emas di SEA Games Manila 1991. "Yang lebih menegangkan lagi, gol itu terjadi pada menit ke-15 perpanjangan waktu pertama. Waktu itu jalannya pertandingan memang sangat menegangkan," kata Ribut.


Saat itu jutaan pasang mata menyaksikan kepiawaian Ribut dalam mengolah si kulit bundar dan menyelamatkan tim nasional di depan publiknya sendiri. Ribut pun diarak mengelilingi lapangan.
Itulah kenangan yang paling tak terlupakan bagi Ribut. Saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan, jantung Ribut ikut bergetar. Ia tak kuasa menahan air mata. "Meski saya anak ndeso, saya sudah ikut memberikan yang terbaik bagi bangsa ini melalui sepak bola," kata Ribut.
Padahal, kehadiran Ribut sempat diperdebatkan. Meski mengantarkan PSIS Semarang menjadi juara Perserikatan, namun ia dinilai tak layak masuk tim nasional. Banyak yang beranggapan pemain Galatama yang rutin menjalani pertandingan setiap pekan yang lebih pantas di timnas. Namun, pelatih Sartono Anwar yang menangani PSIS saat menjadi juara Perserikatan bergeming dengan keputusannya.
Ribut memang melejit ketika PSIS menjadi juara Perserikatan 1987. Sebagai tim pendatang baru di kancah Perserikatan, PSIS mampu lolos 6 Besar yang berlangsung di Jakarta bersama PSMS Medan, Persija Jakarta Pusat, Persipura Jayapura, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Diarsiteki Sartono, lahirlah nama-nama yang menghiasi timnas seperti kiper FX Cahyono, Budi Wahyono, Budiawan Hendratmo, Achmad Muhariyah, Syaiful Amri, Eryono Kasiha dan Ribut sendiri.
Saat itu, semua tim yang lolos ke 6 Besar diperkuat para pemain langganan timnas. Persib misalnya memiliki Robby Darwis, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar. Namun mereka dihajar PSIS 1-0. Persija yang diperkuat Patar Tambunan, Marzuky Nyak Mad, Azhary Rangkuty, Aditya Darmadi, Tony Tanamal juga dihabisi dengan skor telak 3-0.
Lawan PSIS di Final dalam Stadion Gelora Bung Karno, Senayan adalah Persebaya yang diperkuat Budi Yohanis, Putu Yasa, Syamsul Arifin, Muharom Rosdiana, Yusuf Ekodono, Mustaqiem. Dalam final dramatis itu, tim berjuluk ‘Mahaesa Jenar’ menang tipis 1-0 lewat gol Syaiful Amri. Ribut juga dinobatkan sebagai pemain terbaik pada pertandingan itu.
Di era Ribut, PSIS juga memiliki julukan baru, yaitu jago ‘lapangan becek’. Maklum, PSIS terbiasa bermain di lapangan yang sering becek dan berkubang. Menariknya, setiap kali bermain dengan kondisi hujan dan lapangan becek, PSIS selalu menang.
Untuk mengingat jasa serta pengabdiannya kepada bangsa dan negara serta Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang bahkan mendirikan patung Ribut Waidi sedang menggiring bola di Jalan Karang Rejo, jalur utama menuju Stadion Jati Diri, Semarang, serta Asuransi Seumur Hidup PSSI cuman Rp 100.000 per bulan, untuk salah satu legenda besar sepakbola yang ada di Indonesia.
dirangkam berbagai sumber.
noor_muhamad@yahoo.co.id

25 Mei 2008

Jatidiri di sesaki penonton



23 Mei 2008

RIVALITAS DAN KEDEWASAAN

No Supporters, No Football...apa jadinya dalam sebuah pertandingan bola tanpa penonton ?? wuiiih rasanya kayak makan nasi tanpa ayam goreng :). Di negara manapun yang namanya bola selalu ada suporternya, sampe di arab sono, juga ada, coba perhatiin, timnas Arab Saudi suporternya pake jubah semua, jadi kalo liat di stadion sana, cuman putiiiih, doang, yah namanya negara arab. beda dengan kita orang Indonesia, kalo gak begaya bukan suporter namanya, muka dicoret ma pilox, rambut disemir sama sol sepatu, pokoknya mah begaya.. norak pasti. Dulu tuh di stadion Jatidiri Semarang ada suporter porno..!,
kalo pas gol di lepasin baju ma celana terus jingkrak-jingkrak kegirangan, pernah saking senengnya di tu jatuh, kalo jatuh di pohon toge paling cuman lecet-lecet, lha ini jatuh dari ketinggian 5-10 meter, cek..cek.. kalo patah cuman kaki sih biasa, kalo patah anunya kan bisa berabe. Itulah serba-serbi di dalam stadion, yang selalu saja ada cerita di dalamnya. Tingkah laku suporter menjadi nilai lebih di dalam setiap pertandingan bola, selain mendukung tim sepakbola, juga menjadi hiburan gratis bagi penonton biasa... gimana gak enak udah timnya main apik, menang, hiburan dari suporter, mangen pecel karo sate, disebelahe cewek ayu, wah puas..puas.
Di Indonesia, para suporter mania emang dikondisikan terkotak-kotak yang artinya klub adalah lambang kebanggaan, fanatisme, simbol kedaerahan, yang terbaik dari klub manapun, akhirnya menjadi panatik (saking fanatiknya), lawan adalah musuh, dan musuh harus dikalahkan, sehingga dalam setiap episode LIGINA selalu saja ada cerita bentrok antar suporter, bisa emang permusuhan abadi (turun-temurun) dari warisan kakek-kakek kita, ato bentrok yang emang gak ada sejarahnya pun bisa terjadi !

Rivalitas klub-klub di kompetisi lokal juga berpengaruh terhadap bentrok dan kerusuhan antar suporter. Rivalitas selalu ada, juga masalah kecemburuan klub/suporter berpengaruh terhadap potensi kerusuhan, contoh transfer dan gaji yang gila-gilaan, membajak pemain tim lain, dsb. Kedewasaan suporter wajib diperlukan, perlu waktu untuk membina dan menggalang persatuan, karena kita satu bangsa, satu bahasa, yaitu Indonesia, tapi kapan itu bisa terwujud.... mari kita mulai dari sekarang !!

penulis : m.noor (noor_muhamad@yahoo.co.id)

20 Mei 2008

Kartun Bola

1. Goalll... mudah ternyata


Disaat kiper menendang bola pastilah pemain yang lain sudah pada posisinya, tapi nggak semua kiper selalu menendang pas ke temannya... lain lagi yang ini, emang kipernya salah tempat!!

2. kemenangan hilang didepan mata

ha ha ha... tinggal aku dan kamu sekarang dan aku pastikan kalo mudah mengatasi kamu, ini pasti goal pasti goal dan menang... nah khan aku lewatkan saja bolanya. PretTT!!! PRET!!! PRETT!!! ???

3. tes jadi wasit..

Wasit memang harus bertindak tegas dan jujur, akan banyak pertandingan sepakbola ricuh karena wasit. Haii PRIITTT!!!! stop! Jalan! kalo begini bisa lancar nggak ya???

4. jadi man of the match

Barusan kemarin sepakbola Indonesia ramai lagi, lagi-lagi yang jadi permasalahan adalah hakim garis hingga akhirnya terjadi kerusuhan, bagaimana mau maju sepakbola kita. Prittt!!! lepas dari perangkap offside dan duk!! GoALLLLLL!!!!?????

5. maling gila liga inggris

Akh itu ada rumah ada antenannya pasti ada TVnya, penghuni sudah pada tidur jadi situasi aman klik!!! sekarang waktunya beraksi ahh itu dia TV-nya nomor berapa ya... saluran liga inggris ??? (nih maling nggak punya TV apalagi langganan ASTRO)

6. Mengurangi kecelakaan..

Suka sekali aku main bola hup.. hupp.. umpan sini!! kita harus bermain cantik dan menang, DUK!! aduhh! gila! main kasar mereka, sekarang begini saja.., ayo kalau mau main kasar lagi aku nggak takut!!!

7. mantan pesulap


Sebelum mulai pertandingan wasit mengeluarkan coin... aku pilih gambar.. set !!! ayo yang keluar apa? tanya wasit, nih mau tebak-tebakkan apa mau main sepakbolah sih, SIMSSALLABIMM.. lha... hilang coinnya..

8. Bonek juga ya...


Sepakbola tontonan yang disukai banyak orang, dari yang muda sampai yang tua dari yang miskin sampai yang kaya, dari pegawai dan pengangguran.
Waduh udah mulai neh.. pertandingannya aku harus cepat-cepat, tiba-tiba PRiiiTTT.. !!! HEY BERHENTI (gawat polisi, pikirku).. trus tanya mau ke Stadion ya mas? tanya polisi, aku jawab iya pak? trus pak polisinya bilang: BARENG YA MAS...

9. khayal banget...

Panas sekali hari ini jadi main sepakbolanya nggak bisa lama cepat lelah, kulit terbakar. tendangan terakhir haa... LHO!? kok berubah gelap?

10. gayaku street football


aku mau jadi pemain profesional latihan pagi dan sore nggak ada teman yaa.. latihan sendiri aja. Tiba-tiba prittt..!!! muncul bapak polisi: jangan disini nih latihannya...!!!

11. sapa dulu yang jaga..


aku nih striker yang haus goal.. nggak takut kipernya sapa aja pasti mampu aku jembol. DUK! lho kok bolanya balik... ???!


by : jujuk suwandono

kartununited

Gaji Pemain Dibayar Besok


Cyber News : Krisis keuangan yang saat ini dialami PSIS, dinilai Direktur PT Mahesa Jenar Yoyok Sukawi sebagai sebuah konsekuensi yang mesti ditanggung. Sejak mereposisi diri menjadi klub profesional pada awal musim kompetisi, kondisi saat ini cepat atau lambat memang telah diprediksi bakal dialami.

’’PSIS saat ini kondisinya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setelah tidak lagi mendapatkan bantuan APBD, tim ini sepenuhnya menggantungkan hidup dari keuntungan yang didapat unit-unit bisnis yang kami miliki,’’ katanya.
Lazimnya berbisnis, ada saatnya mengalami masa surut. Kondisi inilah yang sekarang dialami PSIS.

Sejak awal dia telah menyampaikan kondisi riil kepada seluruh pemain dan ofisial terkait masalah pendanaan tim. Ketika itu, mereka mengaku tidak mempermasalahkan dan bersedia bergabung.

’’Sebenarnya kondisi ini bukan masalah yang besar. Kami tetap berupaya gaji pemain dapat dibayarkan pada Rabu, 25 Februari. Kami atas nama manajemen memohon pengertian sekali lagi kepada pemain dan ofisial,’’ tambahnya.

Lebih Terjamin
Lebih lanjut dia mengatakan, pada awal musim PSIS berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 3 miliar yang dijadikan modal mengikuti kompetisi. Hampir sebagian besar modal yang terkumpul dipakai untuk mencukupi kebutuhan tim selama kompetisi berlangsung. Meski tengah mengalami kendala finansial, dia menjamin tim berjuluk ’’Mahesa Jenar’’ itu dapat menyelesaikan kompetisi. Meski diakui kondisi saat ini cukup memusingkan jajaran manajemen.

Karena itu, putra sulung Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip ini tetap berharap agar usulan akuisisi yang diajukan manajemen dapat terealisasi. Jika hal itu dilakukan, maka kelangsungan hidup tim kebanggaan warga Kota Semarang tersebut dapat lebih terjamin

MAKNA & ARTI DARI LOGO SNEX

SEBAIKNYA ANDA TAHU !

Filosofi, makna dan arti dari Logo SneX


Tiga tahun lebih SneX berdiri dengan jumlah anggota mencapai ribuan orang. Tetapi berapakah orang yang tahu akan filosofi, makna serta arti dari Logo SneX, kami yakin hanya segelintir orang yang tahu bahkan bagi pengurus pusat sekalipun. Disadari hal tersebut memang salah satu kendala di dalam SneX yaitu sosialisasi karena memang keterbatasan media yang tersedia. Kami dari Snex Cyber Community (SECC) ingin berpartisipasi memperkenalkan SneX, salah satunya adalah dengan memberikan informasi tentang filosofi, makna dan arti dari Logo SneX. Yang menurut kami bila para snexers mengetahui, memahami, serta menjalankan hal tersebut tentunya mereka akan menjadi snexers sejati. Karena Logo SneX bukan sekedar asal keren, asal gaya atau asal dibuat tetapi mengandung makna dan arti mendalam yang merupakan semangat dan cita-cita Semarang Suporter Extreme. Tak banyak kata….inilah Logo SneX :
WARNA BIRU : Adalah warna perdamaian, keteduhan, dan persahabatan yang harus di miliki setiap anggota SneX agar selalu menampilkan sisi-sisi kemanusiaan yang selalu mengedepankan akal sehat dan hati yang tulus.


WARNA MERAH : Adalah melambangkan keberanian dan daya juang serta ketangguhan dalam men-support PSIS baik di kala menang, dan kalah dengan dada terbuka, dan siap membela kehormatan Semarang untuk terus maju secara “EXTREME”/Militan (hal-hal yang positif).

WARNA HITAM : Adalah warna yang melambangkan kekuatan arus bawah yang sangat kental dalam SneX yaitu wadah yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan persahabatan serta mengedepankan aspirasi seluruh anggota tanpa membeda-bedakan satu dengan yg lain

WARNA PUTIH : Adalah warna kesucian dan kebeningan setiap anggota SneX artinya bahwa dalam menjalankankan aksinya (baca : mensupport PSIS di kandang atau tandang), selalu dengan ketulusan, menjunjung tinggi moral dan tidak memancing kekeruhan atau pergesekan dengan suporter lain (daerah lain) ataupun dari Semarang sendiri.

Jenis Huruf yang dipakai dan artinya :

HURUF S : Dengan motif bulat-bulat, artinya sepakbola dalam hal ini PSIS Semarang merupakan kebangganggan dan ikon kota Semarang yang harkat dan martabat dipertaruhkan di lapangan, dengan harapan kemenangan selalu menyertai.

HURUF e & n : Dengan menggunakan huruf kecil, bahwa SNEX memperhatikan orang-orang kecil dengan tidak menggurui ataupun mempermainkan, tetapi memperhatikan dengan baik dan mengolahkan menjadi partner yang baik.

HURUF X : Dengan kondisi huruf yang besar dan kuat, artinya baik anggota SneX sekuat batu dan setegar karang, dalam menghadapi setiap kondisi terburukpun tetap membela dan menjungjung tinggi nama PSIS Semarang

CATATAN KHUSUS :
Antara huruf -- n & e -- ada gambar Tugu Muda kebanggaan Kota Semarang (Tugu Muda melambangkan perjuangan dan heroisme warga Semarang dalam pertempuran 5 hari melawan tentang Jepang). Juga sebagai wujud rasa cinta, semangat heroisme dan kebanggaan kami kepada kota Semarang dan PSIS.

Striker PSIS Nnengue Diusir Bambang

Cyber News : Striker PSIS Nnengue Bignvenu diusir Pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah dalam latihan Rabu (15/4) sore kemarin di Stadion Jatidiri. Ekspatriat asal Kamerun ini dinilai tidak serius berlatih bersama rekan-rekannya. Sikap tegas tersebut juga jadi warning bagi pemain lain.

’’Nnengue memang saya keluarkan dari latihan. Dia tidak serius. Tidak ada pemain yang diistimewakan di tim ini, termasuk pemain asing,’’ tegas Bambang usai latihan. ’’Dulu, Porras (Emanuel de Porras.red) yang punya kemampuan bagus saja tidak kami istimewakan. Apalagi Nnengue yang sampai sekarang belum memperlihatkan kontribusi besar bagi tim,’’ tambahnya.

Pelatih kelahiran Banjarmasin ini bisa memahami pemain itu masih cedera engkel kanan. Karena itu, dalam game dia ditempatkan pada tim pelapis, mengingat peluangnya masuk starting eleven lawan Persija relatif kecil. Sedangkan tim utama diisi oleh pemain inti untuk laga kandang Senin mendatang itu.

Mengetahui ditempatkan sebagai anggota tim pelapis, Nnengue tidak bersemangat. Akhirnya Bambang memanggil Nnengue dan memintanya keluar lapangan. ’’Pemain asing seharusnya bisa memberi contoh yang baik kepada pemain lokal. Selain itu diharapkan juga terjadi transfer pengetahuan dan memberi hiburan di kompetisi. Saya tidak suka jika ada pemain asing yang indisipliner,’’ kata mantan striker Pelita Jaya ini.

Pembenahan
Dalam latihan itu, Bambang terus mengasah penyelesaian akhir anak-anak asuhannya. Tidak hanya lini depan yang terus dimatangkan, tetapi juga lini tengah dan belakang. Pria berusia 51 tahun ini mengaku, kelemahan lini depannya adalah dalam menciptakan peluang. Hal inilah yang menjadi target pembenahan.

’’Ini sangat terlihat jika kebetulan berhadapan dengan tim yang rapat dalam bertahan,’’ kata pelatih yang biasa disapa BN itu. Dalam kondisi tersebut, seorang striker dituntut memiliki kreativitas tinggi untuk menciptakan peluang. Tanpa itu, serangan yang dilakukan akan mudah terbaca lawan.

Terkait dengan minimnya pilihan untuk posisi kiper, BN mengaku hal ini menjadi masalah yang cukup serius. Dia hanya berharap pada beberapa pertandingan ke depan tidak terjadi sesuatu terhadap Agus Murod. Kiper yang dalam beberapa laga terakhir kerap menjadi starter, Basuki Setiabudi, saat ini masih dibekap cedera ligamen serius. (SM)

15 Mei 2008

SEPAKBOLA DENGAN APBD

Telah lama kucuran dana APBD menghiasi persepakbolaan Indonesia, bahkan ketika krisis moneter menerjang hampir semua klub swasta yang notabene ex galatama yang mempunyai prestasi besar di persepak bolaan nasional maupun internasional kolap atau bubar sebut saja mulai dari BPD jateng, warna agung, Arseto solo bahkan yang paling fenomenal adalah juara dan runer up ligina II & III Bandung raya pun ikut gulung tikar praktis setelah itu hanya tinggal Petrokimia putra, Arema, Pelita Jaya, PKT Bontang, Semen Padang tetapi itupun klub milik BUMN tercatat hanya Arema dan Pelita Jaya yang bukan. Sedangkan klub ex perserikatan tetap berkibar dengan gagahnya karena mendapatkan durian runtuh yang bernama ”APBD

Tidak dapat dipungkiri dengan kehadiran APBD kompetisi sepak bola di negara kita berjalan begitu meriah dan semarak tercatat pemain asing maupun lokal mendapat bayaran yang nilainya lumayan fantastis. Tetapi di balik nilaii fantastis tersebut sudahkah kita sebagai masyarakat menikmati hasilnya yang bernama prestasi atau tranfers ilmu dari pemain asing atau….? Padahall masyarakat berhak tau atau menikmati hasil dari APBD yang digunakan dengan dalih membangun persepakbolaan nasional. Paling tidak masyarakat bisa merasakan prestasi untuk klub lalu bermuara ke timnas walau hanya prestasi di tingkat regional saja.

Perhelatan kompetisi tahun 2008-2009 mungkin tak akan sesemarak musim sebelumnya karena sebagian besar klub akan mengencangkan ikat pinggang pengeluarannya musim ini. Mungkin bisa dikatakan titik nadir kompetisi kita. Tetapi dengan mulai di stopnya APBD kita dapat memulai kembali membangun fondasi sepak bola nasional yang lebih baik mungkin akan makin banyak klub yang berjatuhan karena seleksi alam tetapi justru dengan cara itulah klub yang dapat bertahan akan menjadi klub yang benar-benar profesional dan kuat baik secara prestasi maupun financial. Tentu dengan kompensasi harga tiket akan melonjak dan klub pasti akan benar-benar mencegah kebocoran dari sektor tersebut. Tetapi bukankah itu juga baik karena nyatanya penonton yang akan datang ke stadion mereka yang benar-benar siap secara materi ingin membeli tiket dan menyaksikan suatu pertandingan bukan datang menunggu jebolan, mrobos atau memanjat tiang lampu dan pohon. Maka saya yakin penonton datang untuk menikmati pertandingan dan bernyanyi mendukung kesebelasanya bukan untuk berbuat rusuh. Bukankah derby country yang sudah jauh-jauh hari dipastikan degradasi tetapi mengapa stadion mereka tetap ramai? Karena mereka datang sekali lagi untuk menonton dan menikmati pertandingan.

Kita perlu sadari bersama bahwa konsumen sepak bola Indonesia adalah golongan menegah kebawah baik secara ekonomi maupun pendidikan. Menurut hemat saya ada 2 opsi mengapa ada kerusuhan di stadion

  1. biasanya mereka adalah orang-orang yang mungkin tidak mempunyai ruang untuk menunjukan diri. Mereka hanya berangkat ke stadion tanpa persiapan yang cukup asal pakai kaos SneX, Aremania, Pasoepati dsb masuk nunggu jebol atau brobosan lalu mereka berbuat seenaknya seperti melempar benda ke lapangan, menggangu penononton lain, mabuk, dsb lalu ketika ketika mereka kembali ke lingkunganya tentu mereka akan bercerita dengan bangganya bisa ini itu atau apalah terserah mereka dibumbui 1ons seolah jadi 1kg atau masih dukir,dukir tapi ngakunya macul .
  2. untuk yang kedua ini mungkin percaya atau tidak ini adalah skenario dari klub. Karena mereka menggunakan APBD apabila klub tidak sesuai dengan target maka mereka sengaja membuat kerusuhan biasanya klub membentuk pengamanan swadaya ada yang match steward, korlap, garis keras, radikal dsb padahal apabila terjadi kerusushan apakah kelompok pengamanan itu mampu mengatasi? Mengapa bukan dari aparat saja? Dengan dalih kalau mereka tidak dilibatkan akan membuat kerusuhan. Mungkin apabila benar pecah kerusuhan mengapa tidak orang-orang seperti mereka yang ditangkap karena mereka membuat rusuh? Jadi dari mana klub bisa menyimpulkan seperti itu? Itu adalah elemen yang dibina dari klub untuk memicu kerusuhan. Atau mungkin klub menyuap wasit atau pemain lawan agar berbuat tidak sportif agar memicu kemarahan penonton.

Bagaimana dengan klub yang tidak hidup dengan APBD? Hampir kita tidak pernah melihat adanya kerusuhan hebat yang diakibatkatkan ulah suporter mereka karena sebagian klub non APBD adalah milik BUMN kalau pun Pelita Jaya adalah milik Bakri grup jadi langkah mereka bisa dibilang aman-aman saja.

Pertanyaan kita pasti akan tertuju ke arah Arema dengan kerusuhan yang dibuat oleh Aremania di kediri. Tetapi kita perlu mencermati itu semua mungkin puncak kekesalan Aremania terhadap ulah PSSI mulai dari terlambat mendaftarkan hak keikutan di piala champion asia hingga selalu digembosinya Arema soal masalah sponsor. Atau mungkin itu ulah pemkot malang sendiri yang sengaja menyuap wasit dan mengharapkan bahwa Aremania di hukum sehingga para Aremania bisa pindah mendukung Persema, saya juga heran ketika bonek melakukan kerusuhan yang tidak kalah dengan Aremania di tambaksari dengan peristiwa asusemper tiba-tiba muncul Hinca Panjaitan yang pasang badan yang bisa mengkorting hukuman. Saat itu bahkan muncul suara-suara bahwa apabila tidak ada penonton para pedagang kaos, minuman, makanan hidup dengan apa? Bukankah yang dialami oleh Arema justru sama bahkan lebih tragis kalau Persebaya tanpa penonton masih bisa hidup dari APBD. Bagaimana dengan Arema? Tanpa penonton sama saja dengan kiamat? Saya menunggu ada pihak dari PSSI yang mau pasang badan demi Arema, rasanya tidak mungkin karena Arema tidak mau mengemis ke rutan salemba menemui Nurdin Halid seperti yang dilakukan klub lain apabila mendapat hukuman dari KOMDIS PSSI tetapi malah makin lantang mendemo PSSI untuk direvolusi. dalam hal ini saya salut terhadap kawan-kawan Aremania.

Bagi insan sepak bola di tanah air klub tanpa APBD bukanlah kiamat walaupun akan mencapai titik terendah selama kompetisi LIGINA berlangsung. Tetapi itu merupakan Fondasi awal memulai era sepak bola Indonesia yang baru. Semoga sepak bola tidak seperti sekarang dijadikan alat politik, korupsi, kolusi, nepotisme, karena memang sepak bola adalah industri yang strategis seperti istilah kecil ” menjadi manajer klub itu siapapun bisa karena dikucuri dana belasan milyar tetapi yang tersulit adalah menjadi anak, menantu, adik, saudara dari bupati atau walikota” karena memang yang terjadi adalah pemimpin daerah adalah ketua umum dari sebuah klub. Tersebut dan apabila mereka melakukan korupsi dari APBD dengan dalih sepak bola itulah yang termudah karena tidak ada bukti tertulis asal dipakai alasan untuk bonus pemain atau kontrak sudah sulit terbukti. Contoh lain nilai kontrak pemain jarang yang dipublikasikan ke publik rata-rata hanya rumor baik dari orang dalam klub itu sendiri maupun dari media dan belum ada yang pernyatan resmi dari sebuah klub melalui juru bicara resmi atau pemain yang bersangkutan dengan menunjukan nilai kontrak.

Semoga dengan di stopnya kran APBD dan bertepatan dengan momentum 100 tahun kebangkitan nasional ini sepak bola Indonesia ikut bangkit maju menjadi lebih baik yang bisa membuat garuda terbang tinggi, merah putih berkibar dengan bangga di penjuru dunia dan Indonesia raya bukan hanya lagu pengantar tidur….

Selayang pandang dari Ardiyanto Aryoseno (adiet)
Suporter Semarang Extreme ( SNEX )


13 Mei 2008

APA KABAR [KAPTEN] ?

Lama tak terdengar kabar Julio Lopez mantan bomber yang juga mantan Kapten bernomor punggung 10 andalan PSIS Semarang, kini sudah berada di Makassar, menurut kabar Julio Lopez dibandrol seharga 1 milyar, namun kabar dari kubu Arema yang berminat sekali dengan striker asal chile tidak menemukan kesepakatan karena sebelumnya JLo mematok dirinya sendiri sebesar 2,5 milyar, bahkan konon Persib Bandung yang berani mengontrak Rp 1,8 miliar, tidak diterimanya. Namun itu semua memang kabar kabur mengenai harga yang pantas buat seorang maestro ini. Striker haus gol ini yang musim lalu penyumbang 16 gol untuk PSIS Semarang di Ligina XIII. Yang pasti sekarang JLo sudah menginjakkan kami di Makassar untuk memperkuat PSM dalam super liga tahun ini. Menurut pelatih anyar PSM Makassar, Radoy Histov Minkovski sengaja 'memarkir' striker barunya Julio Lopez pada uji coba versus PS Telkom di Stadion Mattoanging, Rabu (7/5) sore.
Lopez sengaja diistirahatkan sementara karena kelelahan. Ia baru tiba dari negaranya Chile, pada Selasa siang. JLo memang pemain profesional bagaimana kondisi team atau lapangan yang jelek sekalipun dia selalu menyuguhkan permainan terbaik dan atraktif, pemain yang suka makan nasi goreng dan belanja di mal ini. Harapan tahun 2008 semua warga semarang khususnya Jawa Tengah berharap musim ini PSIS lebih meningkatkan prestasi, apakah di Super Liga atau di Divisi Utama tidak masalah dengan pemain asing atau tidak sama sekali, bukan alasan untuk tidak berprestasi.

Dengan pemain-pemain muda dan bertalenta diharapkan PSIS bisa meraih sukses di tahun ini. Inilah tugas berat buat manajemen PSIS, dan pastinya dukungan dari SNEX pun diharapkan kontinue disetiap pertandingan baik
kandang maupun tandang. Adios mas Lopez kami selalu merindukanmu .........

Kabar Lain dari De Porras


Kabar lain dari sang (mantan) kapten PSIS lainnya yang merupakan salah satu bomber terbaik Divisi Utama Liga Indonesia tahun 2005-2006, mantan striker tamperamen Emmanuel De Porras sekarang berada di Italia, memperkuat tim seri C2 Italia Associazione Calcio Benevento, bahkan dia berhasil membawa klubnya menjadi juara pada musim 2007 – 2008 ini. Berkeinginan untuk balik lagi ke Indonesia, entah klub mana yang di inginkan, tapi sejak beberapa tahun lalu publik Jakarta memang
berkeinginan keras memboyong si bengal ini, hanya sayang, dia masih terikat kontrak dengan klub yang dibelanya Benevento, entahlah... hanya agen Porras yang tahu........

09 Mei 2008

LINK SNEXCYBER

Buat temen-temen yang punya hobby TUKAR-MENUKAR LINK yuk gabung disini. Manfaat dari xchange link ini yaitu meningkatkan peringkat terutama Google Page Rank dan Alexa Rank. Nah, kalo Pageranknya semakin tinggi dan nilai Alexanya makin rendah, maka blog Kamu, otomatis di sebut keren n ngetop. Caranya guampang.. Kamu cukup meninggalkan pesan di kotak SHOUTMIX, atau di BUKU TAMU ini, dan pasti link Kamu akan menjadi sahabat SNEXCYBER. Kalo misal link Kamu belum juga kepasang, boleh protes di kotak yang udah disebutin di atas. Mohon maaf, untuk sementara SNEXCOMMUNITY belum bisa tukar banner gambar Kamu. Kamsia...

LINK SUPORTER :

LINK SAHABAT :

LINK FAVORIT :

07 Mei 2008

KOMDIS SNEX, DISINI !

Salam Kenal, kami dari Komunitas Diskusi SNEX disingkat KomDis SNEX sangat berterima kasih pada rekan-rekan dari Semarang Extreme Cyber Community yang berhasil menciptakan blog ini, hingga hasil diskusi dan kajian yang dilakukan oleh kami bisa terbaca dan tersosialisasi.
Thank to SECC ............. semoga komunitas-mu jadi salah satu pilar di SNEX.
Profil singkat :
KomDis SNEX sebetulnya sudah melakukan kegiatan sekitar 6 bulan yang lalu, mulanya hanya iseng, kumpul-kumpul bareng membahas segala macam hal berkaitan dengan sepakbola, PSIS dan tentunya Republik Militan SNEX tercinta. Dari segala macam tempat mulai dari emper toko, warung sego kucing, emper baiturrahman, ikon semarang tugumuda maupun di rumah peserta diskusi, KomDis SNEX melakukan kegiatannya dengan swadaya tentunya (alias bayar dewe2...). Seperti komunitas laen kami di KomDis SNEX pun ingin deklarasi tetapi sebelumnya kami nunut publikasi lewat SECC (dirawat terus lo mas SECC blognya....biar kita bisa nunut publikasi tulisan...he..he..he...). Secara resmi KomDis SNEX memang belum ada pengelolanya untuk itu lewat blog ini kami ajak rekan-rekan snexer yang suka kajian dan diskusi utamanya yang fokus untuk sepakbola, PSIS, SNEX ato.....laenya juga boleh.
Untuk sementara KomDis SNEX di punggawani oleh Bang Jun (salah satu deklator SNEX yang juga konseptor dibalik berdirinya SNEX).
Sedikit untuk salam perkenalan, baca tulisan ini, okey :

TENTANG PSIS

Yoo....ayo....ayolah Semarang.......
Kini saatnya jadi juara
Juara Liga Indonesia
Bersama .......SNEX mania.....

Demikian gemuruh suara yang bersumber dari pusat 'gempa', yakni di titik putih di garis tengah Jatidiri. Suara yang mampu menggetarkan wilayah Jatingaleh dan sekitarnya dengan skala mungkin lebih dari 6,5 richter (berdasarkan: sms mbah maridjan di pinggir kawah merapi, mbah maridjan pun nggumun '.....kok iso-isone la wong nyekel hp wae ra tau......snex po ra.....'). Bukan tektonik, apalagi vulkanik but gemuruh berasal dari pita suara para suporter yang tak henti-hentinya "berolah vokal" mendukung soulmate-nya, PSIS Semarang.
Itu semua terjadi pada tahun 2007 lalu. Saat PSIS masih mempesona dengan pemain2 bintangnya. Saat PSIS masih diliputi kebanggaan sebagai kandidat juara Liga Indonesia. Saat PSIS masih bergelimang dana APBD. Benar-benar meriah dan memanjakan para pengila bola kota Semarang.
Akan tetapi...... harapan yang demikian membubung, ternyata berbanding terbalik dengan prestasi yang diraih laskar Mahesa Jenar. Bukan juara yang diraih, justru PSIS terjerembab ke dalam lubang (red : waduh pake kata2 lubang emang-nge koyo dalan2 neng kota semarang akeh lobang lan semrawut) 'degradasi berjamaah', alias gagal masuk zone superliga. Kondisi yang membuat suporter dan pecinta PSIS meratap, menangis dan meradang (red : watake mergo mikir rego2 do mundhak) tanpa tau apa yang bisa dilakukan dan kepada siapa meminta pertanggungjawaban. Sungguh ironis !!!(red : sungguh terlalu salim..........)
Dan kini, PSIS sedang mencoba menata diri, agar dapat mandiri, dan kembali ke kasta-nya, sebagai team besar dan disegani di jagad sepakbola Indonesia. Meski tanpa pemain lokal bintang, dan tanpa gelontoran dana APBD, PSIS harus tetap berprestasi. Untuk itu, semua elemen PSIS dari manajerial hingga suporter, harus bersatu dan bersama-sama nyengkuyung eksistensi PSIS. Kegagalan tahunlalu, hendaknya dapat menjadi pelajaran berharga dan cermin bagi para stakeholder PSIS.
Selamat berjuang PSIS ....kejarlah Superliga, karena memang disanalah tempatmu !
Bravo PSIS.....!!!

Penulis : Bang Jun (081325276056)
email : komdis_snexer@yahoo.co.id

05 Mei 2008

Kegiatan SEFC



FUTSAL memang baru booming, olahraga keturunan dari Football ini makin digandrungi baik tua maupun muda. Banyak snexer yang memainkan permainan ini baik di jalan kampung, di lapangan pinggir kali/tanggul ataupun di lapangan indor. Berangkat dari kesamaan hobi akan olahraga ini para snexer pecinta futsal akhirnya bergabung bareng dengan kegiatan rutin dan terjadwal saban minggunya. Berangkat dari satu kelompok suporter yang sama yaitu SNEX serta berhobi sama futsal maka disepakati nama yang dipakai adalah menjadi salah satu komunitas yang ada di SNEX yaitu Semarang Extreme Futsal Community (SEFC). Kegiatan resmi SEFC sudah dimulai sebulan yang lalu (maret 2008), tepatnya di GRAHA FUTSAL jalan Alteri Sukarno Hatta, kegiatan ini semakin hari semakin banyak anggotanya, sehingga dilakukan penjadwalan ulang. biasanya kegiatan Futsal-an ini dilakukan pada hari Minggu jam 9 pagi. Kalo mau bergabung harap menghubungi rekan-rekan pengelola SEFC. Arief Bendel, Murisah
YO MAS/MBAK.....GABUNG WAE BEN TAMBAH JAYA SNEX KE............YO !!! DITUNGGU

Komunitas SneX ? Ayo Gabung

Dalam perjalanan SNEX sebagai sebuah organisasi supporter militan PSIS selain struktur organisasi resmi yang ada yaitu PP, Korwil, Korcab dan Korkel masih ada dinamika lain oleh anggota SNEX yang juga diakui yaitu komunitas. Komunitas di dalam SNEX seakan menjadi warna tersendiri dan makin mempercantik organisasi. Diantara komunitas yang telah eksis terlebih dahulu antara lain : Es Cong Yang 3 Rasa, Garis Keras Mlatibaru, AA Gym Gayamsari, Capelo Pedurungan, Tipe-X Pedurungan, Snexwoman, GAM Mangkang, Pantura Mania, Setan Laut Bon Harjo, Pacinko Tanah Mas, Militan Ikan Bakar Jimbaran, Snex Parkiran, Kaliber Kaligawe, dan masih banyak lagi. Komunitas pun menjadi saluran alternatif untuk berkumpul baik karena letak wilayah yang sama maupun kesamaan hobi atau tujuan. Komunitas yang ada di SNEX makin hari makin bertambah dan menjadi salah satu unsur yang mendorong organisasi SNEX menjadi semakin besar dan berkibar. Komunitas-komunitas barupun bermunculan medio Maret-April 2008 diantaranya adalah Semarang Extreme Futsal Community (SEFC), Komunitas Diskusi SneX (Komdis SNEX) dan pemilik resmi blog ini Semarang Extreme Cyber Community (SECC). Dari banyak komunitas di SNEX tersebut tercetus ide untuk dapat mewadahi komunitas-komunitas yang ada dengan satu tujuan yang sama yaitu agar SNEX menjadi makin besar, berkibar serta makin maju (kayaknya idealis banget...... diukur darimana tuh?). Salah satu nama yang mengerucut adalah Semarang Extreme Community yaitu suatu konsep yang digagas oleh sebagai tempat bagi komunitas yang ada untuk dapat saling berkomunikasi serta dapat terarah dalam mendukung SNEX maupun PSIS, dengan pemikiran bahwa komunitas yang ada di SNEX belum diwadahi atau belum dapat ditampung dan diakomodasi didalam struktur organisasi SNEX meski secara resmi diakui sebagai bagian dari Keluarga Besar Supporter Semarang Extreme. Bahkan didalam AD/ART SNEX pun komunitas tidak tercantum sebagai bagian dari struktur organisasi sehingga ketika ada Rapat Pleno bahkan Kongres sekalipun keberadaan komunitas seakan tidak terakomodir ataupun tersentuh, walaupun sesungguhnya komunitas sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung ikut berperan dalam memajukan dan membesarkan SNEX. Sehingga atas kesadaran akan pentingnya suatu komunitas yang terwadahi, yang sudah tentu sengan sendirinya SNEX akan bergaya eh...salah maksudnya berjaya.
dan SELAMAT BERGABUNG DI SEMARANG EXTREME COMMUNITY