Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

31 Juli 2008

MENATAP OPTIMISME KE-MALANG

Snex Cyber - Hasil buruk yang dicatat oleh PSIS pada 3 laga sebelumnya, akan dibayar dengan kemenangan, optimis itu begitu terasa pada saat detik-detik keberangkatan tim Mahesa Jenar ke Malang. Gaston Castano dkk, bertekad untuk meraih point pada laga krusial tersebut, ini disebabkan oleh minimnya point yang diraih pada 3 laga sebelumnya. Fighting spirit dan motivasi tinggi harus diperlihatkan pada pertandingan yang disiarkan live di Stadion Kanjuruhan. Pada hari itu Suporter Semarang Extreme yang merupakan Suporter Militan PSIS bertekad untuk memberikan dukungan dan semangat yang tidak kenal henti pada 2 x 45 menit, agar mental dan motivasi pemain dapat terangkat, dan diharapkan memberikan permainan yang terbaik. Selamat bertanding PSISku ku selalu ada, ini dadaku.. mana dadamu..

30 Juli 2008

Mahesa Jenar Didenda 30 Juta

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menetapkan delapan keputusan dalam Sidang Komdis yang digelar di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa (29/7). Ke-8 keputusan itu terkait kasus-kasus pelanggaran Kode Disiplin PSSI dalam empat pertandingan Djarum Indonesia Super League (ISL) akhir pekan lalu.

Kedelapan keputusan itu adalah sebagai berikut:

1. Pelatih Persiba Balikpapan Peter Butler mendapat peringatan keras

2. Panpel Persitara dihukum percobaan 6 bulan dan denda uang Rp 50 juta atas ketidaksiapan menyelenggarakan pertandingan melawan Persija Jakarta dan Persela Lamongan.

3. Persik Kediri dihukum percobaan enam bulan dan denda Rp 200 juta sebagai bentuk tanggungjawab atas tindakan pelecehan suporternya (Persikmania) terhadap suporter Arema Malang (Aremania) dalam pertandingan Persik melawan PSIS Semarang, Minggu (27/7).

4. Suporter Persik Kediri mendapat hukuman percobaan enam bulan (jika mengulangi perbuatan melecehkan suporter tim lain, otomatis hukuman tersebut efektif berlaku).

5. Pemain Persik Kediri Danilo Fernando mendapat hukuman skorsing 2 pertandingan (tidak boleh main) dan denda uang Rp 5 juta karena terlibat saling sikut dengan pemain PSIS Semarang Widiantoro.

6. Pemain PSIS Semarang Widiantoro mendapat hukuman skorsing 2 pertandingan dan denda uang Rp 5 juta karena terlibat saling sikut dengan pemain Persik Danilo Fernando.

7. Persik Kediri mendapat hukuman denda uang Rp 20 juta karena mendapat empat kartu kuning dalam satu pertandingan (melawan PSIS Semarang).

8. PSIS Semarang mendapat hukuman denda uang Rp 30 juta karena mendapat hukuman empat kartu kuning dalam dua pertandingan berturut-turut. Empat kartu kuning dalam pertandingan kedua diganjar denda uang hanya separuhnya.

Menebar Kebencian , Menurut Ketua Komdis PSSI .......


Menurut Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan, hukuman percobaan kepada suporter Persik Kediri disebabkan karena suporter Persik telah ’menyerang’ suporter lawan dalam pertandingan Persik melawan PSIS Semarang di Stadion Brawijaya, Minggu (27/7). Dalam pertandingan itu, suporter Persik meneriaki suporter Arema Malang dengan kata-kata ’syukurin Arema kalah’.

”Suporter boleh berteriak apa saja dalam rangka mendukung tim kesayangan mereka. Tapi, dilarang keras menyerang lawan, termasuk menebarkan kebencian,” ujar Hinca.

Terkait hukuman tambahan bagi Danilo Fernando (Persik) dan Widiantoro (PSIS), Hinca menjelaskan bahwa wasit Fiator Ambarita (Bandung) tidak menerapkan peraturan secara maksimal dalam kasus kedua pemain yang saling sikut. Karena itu, Komdis merekomendasikan wasit Fiator Ambarita untuk dievaluasi oleh Badan Wasit Sepakbola Indonesia (BWSI).

”Sedangkan kepada kedua pemain, Komdis menjatuhkan hukuman tambahan,” tambah Hinca.

Selain ke-8 keputusan tersebut, Komdis juga menjatuhkan hukuman skorsing 1 tahun tidak boleh bermain kepada dua pemain Divisi I , yaitu Sunaryo dan Hartono. Kedua pemain asal PSIS Sragen ini dihukum karena melakukan pemukulan terhadap asisten wasit 2 dalam pertandingan melawan Pro Duta Bandung. (website PSSI).

27 Juli 2008

SNEX EREKSI, PSIS IMPOTEN !!

PERSIKMANIA : Piye.. piye.. piye kabare.. piye kabare Snex mania...
SNEXMANIA : Apik..apik.. apik kabare.. Persikmania....


Snex News- Penggalan lagu tersebut begitu menggetarkan hati, betapa tidak dinyanyikan ribuan Persikmania dengan tetabuhan rancak dan variatif. Lagu balasanpun dari Snexmania terdengar walau sayup-sayup karena berada di sektor selatan dengan ratusan Snexers dan penggemar PSIS yang ada di Kediri dan sekitarnya. Lagu tersebut diatas adalah lagu RESPECT terhadap suporter tamu yang hadir di stadion Brawijaya.. dengan lagu tersebut menumbuhkan rasa kebersamaan dan persaudaraan sesama suporter se-tanah Jawa.

Andaikan lagu diatas kata "Snexmania" diganti dengan "PSIS" bagaimana balasannya ?

jawabnya :
SNEXMANIA : Elek.. elek.. elek maine.. elek maine Mahesa Jenar

Prediksi permainan yang tak berpola (lemahnya finishing touch, duel body, passing, insting, semangat bertanding, dll) sudah terlihat di awal-awal kompetisi lihat tulisan ini. Belum pernah semalu ini, kami suporter Semarang Extreme keluar stadion dengan muka tertekuk kebawah. Malu melihat timnya dibantai 4-0, malu melihat kondisi PSIS yang tidak berubah "berjalan di tempat".

Beberapa SMS masuk di Snex_Cyber (langsung dari Kediri dan Semarang) memberi opini :
A : wis mulih ae ngisin2i ae dbelani tekan kene maine ky ngene.
C : psis mesti lo2s trus yen duel q yo2k ki bajingan milih pelatih yo gatel sing apik sing ireng tok, lokale kon anggon wedhus ae lak wis..
B : cuman 1 kalimat saja : Ganti Yoyok Sukawi !!

Itu di atas adalah sebagian SMS yang masuk ke Admin, betapa kecewa dan sedih mereka. Kita maklum aja, sebagai penggemar dan pencintapun sedih melihat timnya kalah mengenaskan. Kita mesti bertanya, sampai diposisi berapakah PSIS bertahan... !!
Sejenak kita renungkan, awal terbentuknya Skuad Mahesa Jenar ini yang hampa dana lihat tulisan ini. Belitan dana untuk pemain, membuat PSIS banyak melepas pemain-pemain hebat ke luar area Semarang (Ridwan, Khusnul, Maman, Harry, Komang, Lopez), akhirnya paket hemat (PAHE) menjadikan pilihan pemain muda yang "asing" (asing nama di telinga publik Semarang), tanpa pemain-pemain hebat tersebut PSIS seperti IMPOTEN.

Evaluasi "emergency" segera dilakukan :
1. Ahmad Muhariah (tidak lebih baik dari EP)
2. Agus Murod Al Faridzi (kurang tenang, sering bola lepas)
3. Edson (kurang koordinasi dan komunikatif)
4. Didik Darmadi, Sapto, Ilham Asdat (demam panggung, tidak PeDe)

Selain warning pemain diatas, SUDAH SAATNYA SNEX BICARA, bertemu langsung dengan Manajemen atau MENULIS KRITIK PEDAS, demi kelangsungan dan kejayaan PSIS ..... ayo SNEX.. AYO EREKSI .... !!

PERSIKMANIA : Sayonara..sayonara.. sampai berjumpa pula...

TERIMA KASIH ATAS SAMBUTANNYA DAN JAMUANNYA ...!!!

Persik Lumat PSIS 4-0

Kediri – Tampil dominan sepanjang pertandingan, ‘Macan Putih’ Persik Kediri melumat tamunya PSIS Semarang 4-0 pada laga kandang pertama mereka, Minggu malam (27/7) di Stadion Brawijaya, Kediri. Bomber Christian Gonzales membuat hattrick pada laga ini, sementara satu gol lagi dicetak sang kapten, Danillo Fernando, di masa injury time. Kemenangan ini sekaligus merupakan kado indah buat kota Kediri yang hari ini tengah berulang tahun.

Dihadapan belasan ribu penonton yang memadati stadion berkapasitas 15.000 orang, tuan rumah menampilkan permainan menyerang sejak menit pertama. Hasilnya, banyak peluang gol didapatkan melalui dua ujung tombaknya, Budi Sudarsono dan Christian Gonzales. Beruntung, kiper PSIS Agus Murod tampil cukup bagus untuk tidak membuat gawangnya bobol di awal-awal pertandingan.

Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan para pemain Persik akhirnya berbuah manis di menit ke-35. Berawal dari set-piece sepak pojok ke-8 bagi Persik, bola mental menyusur tanah langsung disambar dengan kaki kiri oleh Gonzales dan menjebol gawang PSIS. 1-0 untuk Persik.

Empat menit kemudian, tepatnya di menit ke-39, Christian ’El Locco’ Gonzales kembali menjebol gawang PSIS. Menyongsong umpan silang dari Legimin Raharjo, ’El Locco’ dengan kaki kirinya mengontrol bola sambil mengecoh dua pemain lawan, dan langsung menshooting bola ke pojok kanan gawang PSIS yang tak terjangkau Agus Murod. Skor berubah menjadi 2-0.

Memasuki babak kedua dalam keadaan tertinggal 0-2, tim Mahesa Jenar, julukan PSIS, mencoba tampil menyerang. Namun lemahnya barisan pertahanan membuat gawangnya kembali kebobolan. Di menit ke-56, El Locco mampu mencetak hattrick setelah sundulannya menjebol gawang PSIS. Berawal dari tendangan set-piece kapten Danillo Fernando ke depan gawang, El Locco dengan cerdik mampu menyelip diantara pemain lawan untuk menyundul bola. 3-0 untuk Persik.

Meski ketinggalan 0-3, Idrus Gunawan dan kawan-kawan tetap menjaga spiritnya. Di menit ke-67 sebuah serangan didapat PSIS melalui Idrus Gunawan. Berawal dari bola set-piece sepak pojok, bola melambung ke tengah kotak pinalti dan mampu disundul oleh Idrus. Sayang, bola sundulan Idrus ke pojok kiri gawang Persik mampu ditangkap dengan akurat oleh Markus Horison.

Peluang terakhir didapat PSIS di menit ke-88 melalui Salomon Bengondo yang memanfaatkan umpan silang dari Gaston Castano. Meski berdiri bebas di sebelah kiri gawang Persik tanpa pengawalan lawan, Bengondo terburu-buru melepaskan shooting ke gawang sehingga bola melenceng ke sisi kiri gawang Persik.

Alih-alih memperkecil ketinggalan, di masa injury time Persik justru mampu memperbesar keunggulannya melalui tembakan sang kapten, Danillo Fernando di menit ke-92. Bola meluncur kencang ke sudut kiri atas gawang PSIS dan tak mampu dibendung kiper Agus Murod. 4-0 untuk keperkasaan Macan Putih.(antvsport)

26 Juli 2008

Prepare Ke Kediri

Malam nanti rekan rekan SNEXER akan berangkat ke KEDIRI, menggunakan Kereta Api Brantas Jurusan Jakarta - Surabaya, (kita-kita sampai Stasiun Poncol Pk. 22.00 - 23.00) berlakulah tertib jagalah nama baik Semarang.

bukan sikap snexer yang seperti diatas

TIPS :

1. Biasanya hari Sabtu adalah padat-padatnya penumpang krn Weekend Day
2. Naiklah gerbong yang kosong, jangan naik di atas gerbong atau bergelantungan di pintu (ingat Tragedi Batang.. sudah 2-3 nyawa melayang karena kecerobohan ini.. inga...inga..)
3. Bayarlah karcis sesuai kesepakatan
4. Belilah makanan/rokok/snack sebelum naik kereta api
5. Sampai ditujuan berprilakulah yang baik karena membawa nama Semarang
(ojo gasro.. eling mbokmu neng omah ..)
6. Ingat.. dimana langit di junjung disitu kaki berpijak :D
7. Satu Komandan, Satu Perintah (Pak Ari BBM/Bosse), semoga sukses...

Oke Snexer, dukunglah PSIS dengan hatimu, bukan nafsumu..
Kalah menang sudah biasa.. jalin persahabatan yang terpenting ..
Jangan menyerah.. kami selalu mendoakan perjalanmu...
SNEX Sudah Dimana-mana, Yang Lain Lewat ............................

23 Juli 2008

EDY PARYONO DIPECAT !!!

Malam ini tanggal 23 Juli 2008, EP di pecat ...
Alex Daniel (Uruguay) di ujung tanduk ...
Publik menanti siapa penggantinya ...


Baru dua minggu berjalan, kerasnya kursi pelatih di Djarum ISL sudah mulai terasa. Edy Paryono, pelatih PSIS, menjadi pelatih pertama yang harus lengser dari kursi pelatih klub asal Semarang itu. Kasus yang menyebabkan Edy tergusur, rupanya sangat sensitif. Pelatih yang pernah mengantarkan Mahesa jenar menjuarai LI 1999 itu, dipaksa mundur karena terlibat terlalu jauh dengan para pemain asingnya.

sebelumnya Edy memang menyarankan kepada manajemen PSIS agar memecat atau mengganti sejumlah pemain termasuk pemain asing Alex Daniel. Hal itu disebabkan evaluasi dari pelatih yang akrab disapa EP, mereka tak memberikan kontribusi secara maksimal. Terbukti dari hasil seri lawan Pupuk Kaltim, dan Persiba, 1-1 pada laga pertama dan kedua Djarum ISL.

Namun rupanya Alex membeberkan fakta lain yang membuat manajemen PSIS tambah gerah. Guna menjaga kondisi dan kekompakan dalam tubuh Mahesa Jenar, maka manajemen PSIS mengambil keputusan untuk memecat Edy. Hingga Rabu malam ini, EP sendiri masih sulit dihubungi. Begitu pula dengan manajemen PSIS yang tak mau memberi komentar. (bolanews)

20 Juli 2008

Hilang 4 Point, EP digoyang !

Snex Cyber - Teriakan ketidakpuasan suporter mewarnai laga PSIS dan PERSIBA menjelang akhir-akhir pertandingan. Pertandingan yang membosankan di praktekan lagi oleh Mahesa Jenar walau diakui ada sedikit peningkatan dengan pertandingan pertama.. Lagi-lagi seri, posisi ini menenggelamkan PSIS dipapan bawah sementara klasmen LSI 2008. Sungguh disayangkan, kesempatan menjadi tuan rumah di awal kompetisi dan diharapkan menjadi modal di laga away, tidak manfaatkan dengan maksimal. Kehilangan 4 point, di kandang hampir tidak bisa dipercaya oleh publik semarang dan pencinta PSIS yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Melawan tim PKT dan PERSIBA yang secara kualitas dan teknik yang biasa-biasa saja, PSIS tidak mampu untuk memenangkan pertandingan, ironisnya di dua pertandingan tersebut PSIS unggul terlebih dahulu.
Mental

Hal ini yang menjadi PR utama buat manajemen PSIS, mental dan konsentrasi yang tidak stabil menyebabkan kehilangan banyak point. Kita berkaca pada musim tahun lalu, kehilangan satu point saja membuat PSIS terlempar ke Divisi Utama, dan tidak berhak mengikuti kompetisi tertinggi yaitu Indonesia League Super 2008.

Jelang laga Jawa Timur dan Jakarta, bisa saja PSIS menjadi lumatan empuk tim-tim besar, jika manajemen dan pelatih belum bisa memperbaiki kinerja antar pemain di sektor depan, tengah dan belakang.







Suporter

Wajar dan hal biasa suporter berteriak, dimana tim kesayangan mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan dan memuaskan bagi mereka. Dua laga Home benar-benar menjadi mimpi buruk bagi pecinta laskar Mahesa Jenar, apalagi away super berat melawan Persik (28/07), Arema (02/08), Persela (15/08), Persija (24/08). Mampukah PSIS menangguk point di kandang macan dan singa ?





Faktor EP

Setelah laga Persija(24/08), PSIS telah menjalani 6 pertandingan, dengan modal awal 2 point di kandang dan entah mendapat point berapa di 4 away. Kita sebagai pencinta, pengamat, dan pemerhati PSIS bolehlah memberi nilai pada Edi Paryono selaku pelatih. Apakah EP disayang, digoyang atau ditendang !!

PSIS Gagal Petik Poin Penuh

Semarang – Meski sempat unggul hingga menit ke-70 dan terus menekan di babak kedua, tuan rumah PSIS Semarang gagal mempertahankan keunggulannya atas tamunya Persiba Balikpapan, dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia yang digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (20/7) sore. Berkat kelincahan strikernya, T.A. Musafri, Persiba akhirnya mampu memaksakan skor akhir menjadi 1-1. Hasil ini membuat PSIS hanya mampu memetik 2 poin dari dua laga kandangnya, setelah pekan lalu juga bermain imbang 1-1 melawan PKT Bontang.
Meski bermain di kandang lawan, tim Persiba langsung bermain menyerang dengan dimotori strikernya, TA Musafri dan Pepito, sehingga di menit-menit awal cukup merepotkan pertahanan PSIS.

Di menit ke-10 peluang emas didapatkan PSIS. Strikernya Alex Daniel, yang mendapatkan umpan Gaston Castano, mampu mengontrol bola di depan gawang. Ia tinggal berhadapan dengan kiper Persiba untuk memplacing bola ke gawang. Sayang, kekurang-tenangannya menyebabkan placing bolanya kurang sempurna sehingga bola melebar ke sisi kiri gawang Persiba.

Menit ke-17 playmaker Persiba Bruno Zandonandi hampir menjebol gawang PSIS setelah ia menshooting bola hasil umpan Musafri. Sayang bola tendangannya masih membentur tiang kiri gawang PSIS.

Pada menit ke-40 kembali Persiba mendapat peluang emas. Bruno Zandonandi menguasai bola di dalam kotak pinalti dan langsung memplacing bola ke sudut kanan gawang PSIS. Sayang penempatan bolanya masih sedikit melenceng.

Memasuki babak kedua, pasukan ’Mahesa Jenar’ langsung berinisiatif menyerang. Hasilnya, di menit ke-49 Salomon Bengondo mampu memecah kebuntuan serangan PSIS. Mendapat umpan silang dari sektor kiri, Salomon yang berada di depan gawang melakukan tendangan first-time yang tepat mengarah ke tengah gawang dan tak mampu dibendung kiper Denny Marcel. 1-0 untuk PSIS.

Meski sudah unggul 1-0, anak-anak asuhan pelatih Edi Paryono tak mengendurkan serangan. Di menit ke-59 kembali Gaston Castano nyaris menjebol gawang Persiba jika saja tendangan kerasnya tidak diblok kiper Denny Marcel.

Meski terus ditekan tuan rumah, tim ’Beruang Madu’ mampu memanfaatkan peluang. Dalam satu serangan balik yang digalang Brima Pepito di menit ke-72, ia mampu mengecoh pemain belakang PSIS dan mengumpan bola ke Musafri. Lalu dengan jitu Musafri membidik pojok kanan gawang PSIS dan tak mampu dibendung kiper Agus Murod. Skor berubah menjadi 1-1, dan tidak berubah hingga akhir pertandingan. (antvsport)

18 Juli 2008

Keledai Terperosok Lagi !

Lagi-lagi pemain asing gress PSIS belum bisa dimainkan di laga awal (lawan PKT Bontang tanggal 13 Juli 2008), ini merupakan terperosoknya keledai yang kesekian kali. Apakah manajemen PSIS belum berkaca kepada kesalahan yang dulu ? Kita lihat Didier Koutorzi, Zoubairou Garba, Greg Nwokolo, Alfredo Feguiro, dll yang hanya duduk nongkrong di bench pemain, melihat rekan-rekan mereka berjuang. Lihat saja EP panggilan akrab coach PSIS bung Edy Paryono, yang menilai sektor terlemah PSIS adalah di lini tengah. Ini secara tidak langsung menegaskan atau menyalahkan mengapa pemain gress tersebut tidak dapat merumput. Sebut saja namanya Onambele Jules posisi spesial gelandang menyerang asal Kamerun Afrika. Sekali lagi Onambele masih disangsikan bisa tampil (lawan Persiba Balikpapan tanggal 20 Juli 2008). Sebab BLI hingga kini masih belum mengesahkan Onambele karena masalah administrasi yang belum beres. “Mudah-mudahan sebelum laga melawan Persiba, masalah Onambele sudah beres,” ujar EP, sementara Onambele Jules masih turun naik Semarang-Jakarta-Singapura menjalani tes kesehatan dan fisik dilanjutkan izin mengurus Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas) dan Visa ke Singapura.

Coba disimak petikan ucapan Manajar Tim Senior PSIS Agung Setyo Nugroho “kans Onambele untuk turun di laga perdana relatif kecil. Karena, selain pemain tersebut saat ini masih mengurus syarat administrasi, dirinya juga belum didaftarkan ke BLI". Lha... puyeng khan. Bagaimana bisa ?? pemain yang sudah teken kontak dengan jumlah uang tertentu belum di-syah-kan oleh BLI. Ini namanya penghamburan uang. Seharusnya dari pihak sponsor : Lotto, PT. Lintas, Perumahan Semawis, dll menanyakan dan menyebarkan berita ke publik luas, mengapa ini bisa terjadi, mengapa pemain yang kosongan di kontrak, apakah hanya dengan mengejar kuota lima pemain asing maka manajemen asal comot saja. Kita semua pencinta PSIS dan penggemar bola menanti aksi dari Onambele, apakah memang orang ini bener-benar hebat, aksi yang memukau dan kedewasaan di lapangan, apakah OJ ini menjadi pahlawan PSIS di laga-laga krusial ??, kita tunggu aksinya semoga memang benar adanya. Wassalam.

Penulis : M. Noor
Email Aktif : noor_muhamad@yahoo.co.id

13 Juli 2008

PSIS vs PKT


Merinding lagi... ketika konvoi dengan teman-teman sekitar 100 orang berangkat menuju stadion tercinta Jatidiri. Dengan menyanyikan yel-yel kemenangan PSIS dan lagu-lagu khas suporter.. membuat hati ini berdebar dan tak kuasa lagi hadir segera untuk menonton secara langsung pertandingan yang lama dinanti. Memang kita semua sudah tahu hasil adalah SERI dengan pencetak gol buat PSIS yaitu B. SOLOMON dan buat PKT dari KOREA IMRAL USMAN. Harapan kedepan Pelatih EP untuk lebih menyolidkan lini belakang, passing yang akurat, dan Stiker diasah lagi agar lebih subur.
"semarang belum kalah...
"semarang belum kalah..
"masih ada lobang............
"masing ada lobang .........
"masing ada lobang, untuk menang .....

(BERITA KHUSUS DAPAT DILIHAT DI :SELENGKAPNYA )


PKT Curi Poin di Kandang PSIS

Dua tim yang mendapat promosi ke Liga Super Indonesia, PSIS Semarang dan PKT Bontang, mengawali duel perdana mereka dengan berbagi skor imbang 1-1, pada laga yang berlangsung Minggu sore (13/7) di Stadion Jatidiri, Semarang. Meski berada di bawah tekanan pendukung tuan rumah, namun PKT mampu tampil lepas dan menyerang.

Sepanjang babak pertama, anak-anak asuh pelatih Mustaqim ini mampu mengembangkan permainan dan terus menekan. Beruntung kiper PSIS, Agus Murad tampil cemerlang dan beberapa kali, menyelamatkan gawangnya dari gempuran Imral Usman dan kawan-kawan.

Di babak kedua, Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS, terus mendapat tekanan. Namun Gaston Castano dan kawan-kawan, dengan cerdik melakukan serangan balik pada menit ke-62. Deni Rumba dari sektor kiri memberikan umpan lambung ke depan gawang, dan disambut dengan sundulan oleh Salomon Begondo ke pojok kanan gawang PKT. Kiper Herman batak tak mampu menghadang bola. 1 -0 untuk PSIS.

Menit ke-71, PKT nyaris menyamakan kedudukan, ketika tendangan Imral Usman masih bisa dihadang oleh kiper PSIS, Aagus Murad dan bola rebound gagal dimanfaatkan oleh Josiah Seton.

Akhirnya pada menit ke-74, PKT mampu menyamakan kedudukan melalui strikernya, Imral Usman setelah mengecoh stopper PSIS, Idrus. Imral yang menguasai bola langsung melesakkan tendangan, dan tak mampu ditepis kipper Agus Murad, dan merubah kedudukan menjadi 1-1. (Ries-antvsport)

11 Juli 2008

Sejarah Sepakbola dari China

Cyber News : Sepak bola merupakan salah satu olah raga terfavorit di dunia. Olah raga ini bahkan telah berkembang menjadi industri hiburan yang cukup menjanjikan. FIFA yang menjadi induk dari olah raga ini telah banyak mengadakan pertandingan-pertandingan resimi yang semakin mempopulerkan sepak bola di dunia.

Berdasarkan bukti ilmiah yang sekarang ada menunjukkan bahwa sepak bola berasal dari China. Pada abad ke 2 dan ke 3 di China ada olah raga yang bernama cuju pada saat Dinasti Han berkuasa. Cuju ini digunakan untuk melatih fisik para anggota militer mereka.

Kemudian di Kekaisaran Romawi juga ditemuka olah raga yang hampir sama dengan sepak bola bernama harpastum. Olah raga ini menggunakan bola yang solid yang ukurannya lebih kecil dari pada ukuran bola sepak modern sekarang ini. Kemudian olah raga ini terus berkembang di eropa dengan berbagai macam variasi permainan.

Aturan sepak bola modern yang sekarang ini banyak dikenal sekararang ini adalah pemngembangan dari peraturan standar yang digunakan pada sekolah-sekolah di Inggris pada pertengahan abad ke 19. Peraturan ini kemudian terus berkembang hingga berdirinya IFAB (International Football Association Board) yang dibentuk pada tahun 1886. Kemudian pada tahun 1904 di Paris dibentuklah FIFA (The Federation Internationale de Football Association) yang akan menelola peraturan dan segala hal yang berkaitan dengan sepak bola dunia. FIFA ini merupakan representasi dari IFAB.

Dengan peraturan dan peralatan yang sederhana sepak bola telah berkembang hingga saat ini. Berbagai kompetisi tingkat dunia telah diadakan yaitu: World Cup yang merupakan pertandingan sepak bola antar negara di seluruh dunia, Regional Championship seperti piala eropa, amerika latin, piala asia, piala afrika dan sebagainya yang merupakan pertandingan antar negara dalam satu wilayah benua. Selain itu masih ada pertandingan Liga domestik hingga liga regional dan dunia yang diikiuti oleh klub.

Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha.

Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti “menerjang bola dengan kaki”. Sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang.

Jepang pun tidak mau ketinggalan. Sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah mengenal permainan ini. Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat dari kulit kijang berisi udara.

Yang menarik, ada legenda pada abad pertengahan. Konon saat itu, seluruh desa mengikuti satu permainan bola. Bola yang terbuat dari tengkorak, ditendang satu diantara warga ke arah desa tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa itu, bola dilanjutkan ditendang ke desa selanjutnya.

Bicara tentang sejarah, olah raga sepak bola modern terlahir pada pertengahan abad ke 19 di Inggris. Akan tetapi, F.I.F.A.(Federation of International Football Association) pada tahun 2004 sudah secara resmi mengakui bahwa sepak bola paling awal sekali berasal dari Tiongkok, kala itu disebut Cu Ju (baca: Ju Cü). Permainan sepak bola tertua ini, bisa ditelusuri hingga lebih dari 2400 tahun yang lalu pada masa Chun Qiu Zhan Guo ( Musim semi musim gugur negara-negara berperang) dan telah melewati silih pergantian dinasti dan dalam jangka waktu lama tidak surut. Yang lebih penting lagi ialah, orang Tiongkok kuno ternyata sudah sejak dini untuk jenis olah raga sepak bola ini telah mengukuhkan semangat sportifitas dan standard etika yang ketat.

Cu Ju adalah kegiatan sepak bola terawal yang dicatat dalam notasi sejarah. Menurut catatan Siasat negara berperang, pada zaman Chun Qiu (musim semi dan musim gugur, antara tahun 722 s/d 481 S.M.) ibu kota dari negara Qi: Lin Zi, Cu Ju sudah popular. Cu Ju kala itu disebut pula “?? /Ta Ju, baca: Da cü”. Cu dan Ta, sama-sama berarti menendang, Ju bermakna : bola. Sesuai kitab Tai Ping Qing Hua, bola pada zaman dinasti Han “Terbuat dari kulit sebagai bahan luarnya dan membungkus bahan dalamnya yang berisi rambut”.

Liu Xiang dari zaman dinasti Han (tahun 206 S.M s/d 220 Masehi) mencatat di bukunya: Catatan Lain bahwa: “Pemain Cu Ju / sepak bola, konon diciptakan oleh Huang Di (kaisar Kuning). Disebutkan mulai zaman Zhan Guo (Negara saling berperang), Ta Ju identik dengan semangat tempur prajurit. Maka dari itu menggembleng laskar, diketahui yang berkemampuan hal tersebut. Selain suka permainannya juga menyatakan berlatih”. Tai Ping Qing Hua selain itu juga mencatat: “Ta Ju bermula pada pasca Xuan (kaisar Huang Di). Permainan dari latihan seni bela diri di dalam markas militer.” Dari situ bisa diketahui bahwa kegiatan persepak-bolaan di kala zaman Han selain sejenis olahraga dan hiburan, juga adalah semacam pelatihan fisik dan mental prajurit dan menyeleksi ketahanan fisik serta pelatihan militer yang menunjang semangat tempur.

Seorang bernama Li You dari dinasti Han pernah menulis tentang Ju Cheng Ming (Piagam kota bola), telah mencatat perlengkapan lapangan sepak bola pada masa dinasti Han dan ringkasan tentang kegiatan pertandingan, bahkan menjelaskan tentang persyaratan etika yang harus dimiliki oleh wasit dan pemain. Piagam tersebut merefleksikan bahwa olahraga sepak bola ala Tiongkok sudah semenjak zaman Han dibuatkan sebuah system yang cukup lengkap, seperti diungkapkan sbb:

Di dalam piagam disebutkan Ju (bola) dan Ju Chang (lapangan bola), diartikan bola dan lapangan bola melambangkan langit dan bumi, Yin dan Yang. Ketentuan pembuatan pintu bola, yakni pada kedua ujung masing-masing dipasang 6 buah pintu bola berbentuk lobang model Rembulan yang disebut Ju Shi (ruang bola), dijadikan sebagai target penyerangan, dalam perlombaan masing-masing pihak ada 12 pemain. Kalimat ”(Jian Chang Li Ping, Qi Li You Chang)” menjelaskan dalam perlombaan kedua pihak harus memilih kapten dan wasit. Sedangkan pertandingan memiliki peraturan tanding yang stabil, ke 2 pihak harus melaksanakannya sesuai peraturan.

Selanjutnya piagam menjelaskan, pada zaman Han olahraga sepak bola mensyaratkan wasit dan pemain pertandingan harus memiliki etika bermain. ”(Bu Yi Qin Shu, Bu You A Si)” berarti persyaratan kepada sang wasit. Wasit pada saat melaksanakan peraturan pertandingan harus adil tidak memihak, tidak tunduk pada hubungan pribadi, tidak boleh condong kepada salah satu pihak. ”(Duan Xin Ping Yi, Mo Yuan Qi Fei)”, bermakna persyaratan terhadap para pemain. Pemain harus berkarakter lurus, tenang dan sabar, walau kalah bertanding, juga tidak diperkenankan sembarangan mengomel dan menyalahkan pihak lain. ”(Ju Zheng You Ran, Kuang Hu Zhi Ji)”, menunjukkan bahwa olahraga sepak bola saja harus memiliki standard etika seperti ini, apalagi masalah pemerintahan sudah sepatutnya demikian

Dari Ju Cheng Ming bisa diketahui bahwa pada zaman Tiongkok kuno 2000 tahun lebih yang lalu, orang-orang sudah jauh hari menegakkan etika olah raga yang positif, selain menuntut semangat kompetisi yang adil sportif bahkan terhadap wasit dan pemain mensyaratkan moral yang ketat dan standard karakter. Dewasa ini persepakbolaan Tiongkok menghadapi etika bobrok kecurangan wasit dan main sabun, sehingga tidak bergairah dan lesu supporter, hal tersebut diatas semestinya berefek sebagai peringatan dan panutan yang baik.

Zaman dinasti Tang (baca: Dang) adalah perkembangan Cu Ju Tiongkok yang paling berjaya. Orang zaman Tang melakukan perombakan besar terhadap Ju (bola), yaitu bola dari berinti padat dirubah berinti kosong, kantongan udara menggantikan material pengisi, disebut Qi Qiu (baca: Ji Jiu = bola udara). Bola yang direvolusi bertambah daya pantulnya, sehingga dalam bidang teknik dan strategi sepak bola memperoleh lonjakan besar, telah membuat sepak bola semakin bervariatif. Orang Tang juga mengganti pintu bola dengan Ju Shi ( ruang bola), pada kedua ujung lapangan didirikan tonggak yang dipasangi jala yang membentuk pintu bola / gawang. Cu Ju Tiongkok juga menyebar ke Jepang pada saat zaman Tang tersebut.

Pada zaman dinasti Song ditandai dengan pendirian tim Cu Ju dari kalangan rakyat, Perkumpulan Qi Yun, Perkumpulan Yuan, dll adalah Perkumpulan Bola yang tersohor kala itu. Perkumpulan-perkumpulan tersebut memiliki teknik yang handal dan tendangan beragam, selain itu giat mempromosikan kegiatan Cu Ju dan pertandingannya. Buku (Hui Chen Hou Lu = > Catatan akhir tentang Menebar Debu) dari Wang Mingqing mencatat sbb: Ketika itu seseorang bernama Gao Qiu (baca: Kao Jiu) dari perkumpulan Yuan , karena memiliki teknik bola super, sampai diangkat menjadi Komandan Depan Istana oleh sang kaisar, boleh dibilang ia adalah bintang sepak bola pertama di dunia.

Yang patut disebut juga adalah pendiri dinasti Song / Song Tai Zu bernama Zhao Kuangyin, sangat menggemari “Cu Ju”, konon seni bolanya juga termasuk hebat. Para pelukis dari dinasti yang berlainan pernah membuat karya berthema Song Taizu bermain “Cu Ju”.

Namun Cu Ju sesampainya pada dinasti Ming mulai memudar. Pendiri dinasti Ming/ Ming Taizu pernah memerintahkan pelarangan prajurit bermain Cu Ju, bahkan ada prajurit karena melanggar larangan tersebut sehingga dipotong kaki kanannya. Dinasti Qing juga tidak melanjutkan kegiatan Cu Ju, yang membuatnya menuju kepunahan.

Sampai pasca perang candu, seiring dengan kedatangan penginjil dan para pedagang barat. sepak bola modern baru menyebar masuk ke Tiongkok. (

Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha.

Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti “menerjang bola dengan kaki”. Sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang.

Jepang pun tidak mau ketinggalan. Sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah mengenal permainan ini. Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat dari kulit kijang berisi udara.

Yang menarik, ada legenda pada abad pertengahan. Konon saat itu, seluruh desa mengikuti satu permainan bola. Bola yang terbuat dari tengkorak, ditendang satu diantara warga ke arah desa tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa itu, bola dilanjutkan ditendang ke desa selanjutnya.

Bicara tentang sejarah, olah raga sepak bola modern terlahir pada pertengahan abad ke 19 di Inggris. Akan tetapi, F.I.F.A.(Federation of International Football Association) pada tahun 2004 sudah secara resmi mengakui bahwa sepak bola paling awal sekali berasal dari Tiongkok, kala itu disebut Cu Ju (baca: Ju Cü). Permainan sepak bola tertua ini, bisa ditelusuri hingga lebih dari 2400 tahun yang lalu pada masa Chun Qiu Zhan Guo ( Musim semi musim gugur negara-negara berperang) dan telah melewati silih pergantian dinasti dan dalam jangka waktu lama tidak surut. Yang lebih penting lagi ialah, orang Tiongkok kuno ternyata sudah sejak dini untuk jenis olah raga sepak bola ini telah mengukuhkan semangat sportifitas dan standard etika yang ketat.

Cu Ju adalah kegiatan sepak bola terawal yang dicatat dalam notasi sejarah. Menurut catatan Siasat negara berperang, pada zaman Chun Qiu (musim semi dan musim gugur, antara tahun 722 s/d 481 S.M.) ibu kota dari negara Qi: Lin Zi, Cu Ju sudah popular. Cu Ju kala itu disebut pula “?? /Ta Ju, baca: Da cü”. Cu dan Ta, sama-sama berarti menendang, Ju bermakna : bola. Sesuai kitab Tai Ping Qing Hua, bola pada zaman dinasti Han “Terbuat dari kulit sebagai bahan luarnya dan membungkus bahan dalamnya yang berisi rambut”.

Liu Xiang dari zaman dinasti Han (tahun 206 S.M s/d 220 Masehi) mencatat di bukunya: Catatan Lain bahwa: “Pemain Cu Ju / sepak bola, konon diciptakan oleh Huang Di (kaisar Kuning). Disebutkan mulai zaman Zhan Guo (Negara saling berperang), Ta Ju identik dengan semangat tempur prajurit. Maka dari itu menggembleng laskar, diketahui yang berkemampuan hal tersebut. Selain suka permainannya juga menyatakan berlatih”. Tai Ping Qing Hua selain itu juga mencatat: “Ta Ju bermula pada pasca Xuan (kaisar Huang Di). Permainan dari latihan seni bela diri di dalam markas militer.” Dari situ bisa diketahui bahwa kegiatan persepak-bolaan di kala zaman Han selain sejenis olahraga dan hiburan, juga adalah semacam pelatihan fisik dan mental prajurit dan menyeleksi ketahanan fisik serta pelatihan militer yang menunjang semangat tempur.

Seorang bernama Li You dari dinasti Han pernah menulis tentang Ju Cheng Ming (Piagam kota bola), telah mencatat perlengkapan lapangan sepak bola pada masa dinasti Han dan ringkasan tentang kegiatan pertandingan, bahkan menjelaskan tentang persyaratan etika yang harus dimiliki oleh wasit dan pemain. Piagam tersebut merefleksikan bahwa olahraga sepak bola ala Tiongkok sudah semenjak zaman Han dibuatkan sebuah system yang cukup lengkap, seperti diungkapkan sbb:

Di dalam piagam disebutkan Ju (bola) dan Ju Chang (lapangan bola), diartikan bola dan lapangan bola melambangkan langit dan bumi, Yin dan Yang. Ketentuan pembuatan pintu bola, yakni pada kedua ujung masing-masing dipasang 6 buah pintu bola berbentuk lobang model Rembulan yang disebut Ju Shi (ruang bola), dijadikan sebagai target penyerangan, dalam perlombaan masing-masing pihak ada 12 pemain. Kalimat ”(Jian Chang Li Ping, Qi Li You Chang)” menjelaskan dalam perlombaan kedua pihak harus memilih kapten dan wasit. Sedangkan pertandingan memiliki peraturan tanding yang stabil, ke 2 pihak harus melaksanakannya sesuai peraturan.

Selanjutnya piagam menjelaskan, pada zaman Han olahraga sepak bola mensyaratkan wasit dan pemain pertandingan harus memiliki etika bermain. ”(Bu Yi Qin Shu, Bu You A Si)” berarti persyaratan kepada sang wasit. Wasit pada saat melaksanakan peraturan pertandingan harus adil tidak memihak, tidak tunduk pada hubungan pribadi, tidak boleh condong kepada salah satu pihak. ”(Duan Xin Ping Yi, Mo Yuan Qi Fei)”, bermakna persyaratan terhadap para pemain. Pemain harus berkarakter lurus, tenang dan sabar, walau kalah bertanding, juga tidak diperkenankan sembarangan mengomel dan menyalahkan pihak lain. ”(Ju Zheng You Ran, Kuang Hu Zhi Ji)”, menunjukkan bahwa olahraga sepak bola saja harus memiliki standard etika seperti ini, apalagi masalah pemerintahan sudah sepatutnya demikian

Dari Ju Cheng Ming bisa diketahui bahwa pada zaman Tiongkok kuno 2000 tahun lebih yang lalu, orang-orang sudah jauh hari menegakkan etika olah raga yang positif, selain menuntut semangat kompetisi yang adil sportif bahkan terhadap wasit dan pemain mensyaratkan moral yang ketat dan standard karakter. Dewasa ini persepakbolaan Tiongkok menghadapi etika bobrok kecurangan wasit dan main sabun, sehingga tidak bergairah dan lesu supporter, hal tersebut diatas semestinya berefek sebagai peringatan dan panutan yang baik.

Zaman dinasti Tang (baca: Dang) adalah perkembangan Cu Ju Tiongkok yang paling berjaya. Orang zaman Tang melakukan perombakan besar terhadap Ju (bola), yaitu bola dari berinti padat dirubah berinti kosong, kantongan udara menggantikan material pengisi, disebut Qi Qiu (baca: Ji Jiu = bola udara). Bola yang direvolusi bertambah daya pantulnya, sehingga dalam bidang teknik dan strategi sepak bola memperoleh lonjakan besar, telah membuat sepak bola semakin bervariatif. Orang Tang juga mengganti pintu bola dengan Ju Shi ( ruang bola), pada kedua ujung lapangan didirikan tonggak yang dipasangi jala yang membentuk pintu bola / gawang. Cu Ju Tiongkok juga menyebar ke Jepang pada saat zaman Tang tersebut.

Pada zaman dinasti Song ditandai dengan pendirian tim Cu Ju dari kalangan rakyat, Perkumpulan Qi Yun, Perkumpulan Yuan, dll adalah Perkumpulan Bola yang tersohor kala itu. Perkumpulan-perkumpulan tersebut memiliki teknik yang handal dan tendangan beragam, selain itu giat mempromosikan kegiatan Cu Ju dan pertandingannya. Buku (Hui Chen Hou Lu = > Catatan akhir tentang Menebar Debu) dari Wang Mingqing mencatat sbb: Ketika itu seseorang bernama Gao Qiu (baca: Kao Jiu) dari perkumpulan Yuan , karena memiliki teknik bola super, sampai diangkat menjadi Komandan Depan Istana oleh sang kaisar, boleh dibilang ia adalah bintang sepak bola pertama di dunia.

Yang patut disebut juga adalah pendiri dinasti Song / Song Tai Zu bernama Zhao Kuangyin, sangat menggemari “Cu Ju”, konon seni bolanya juga termasuk hebat. Para pelukis dari dinasti yang berlainan pernah membuat karya berthema Song Taizu bermain “Cu Ju”.

Namun Cu Ju sesampainya pada dinasti Ming mulai memudar. Pendiri dinasti Ming/ Ming Taizu pernah memerintahkan pelarangan prajurit bermain Cu Ju, bahkan ada prajurit karena melanggar larangan tersebut sehingga dipotong kaki kanannya. Dinasti Qing juga tidak melanjutkan kegiatan Cu Ju, yang membuatnya menuju kepunahan.

Sampai pasca perang candu, seiring dengan kedatangan penginjil dan para pedagang barat. sepak bola modern baru menyebar masuk ke Tiongkok.

Profil Lengkap PSIS Semarang


PROFIL PSIS SEMARANG




Berdiri
Alamat
Telepon
Ketua Umum
Sekretaris
Bendahara
Manajer
Pelatih
Asst. Pelatih
Dokter Tim
Stadion
Kapasitas
Suporter

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

1932
JL Ki Mangun Sarkoro No. 8, Semarang
(024) 8311365
H. Sukawi Sutarip, SH, SE
Prijo Anggoro BR, SH, M.Si
Masdiana Safitri, SH
Anis Nugroho Widharto
Bambang Nurdiansyah
Ahmad Muhariah
dr. Y.E. Sumambar, dr Dwi Yoga Yulianto
Jatidiri - Semarang
25.000 penonton
Semarang Extreme (SNEX) & Panser Biru


Sejarah Singkat

Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang atau lebih dikenal dengan sebutan PSIS Semarang adalah sebuah tim sepakbola profesional yang berkedudukan di Kota Semarang, Jawa Tengah. Saat ini tim berjuluk Mahesa Jenar adalah salah satu kontestan Superliga 2008/09, pentas kompetisi paling bergengsi di tanah air.


Awal mula terbentuknya tim kebanggaan warga Kota Semarang ini telah ada sejak ibukota Jawa Tengah ini masih berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Di mana klub yang pertama tercatat adalah tim sepakbola UNION yang berdiri sejak 2 Juli 1911. Klub ini sendiri hanyalah sebutan bagi tim dengan nama Tionghoa Hoa Yoe Hwee Koan. Tim ini mendapatkan hak rechspersoon pada 1917 dari pemerintah kolonial.

Setelah itu bermunculan pula klub-klub sepakbola lainnya seperti Comite Kampioens- wedstrijden Tionghoa (CKTH). Pada dekade 1926 tim ini berubah nama menjadi Hwa Nan Voetbalbond (HNV). Klub ini bahkan telah melakukan pertandingan eksibisi dengan klub luar negeri asal Taiwan, Loh Hua Team Voetbalbond.

Sementara di kalangan penduduk pribumi, perkumpulan yang menonjol adalah Tots Ons Doel (TOD) yang didirikan pada 23 Mei 1928. Klub ini bermarkas di Tanggul Kalibuntang (sekarang Jl. Dr. Cipto). Dalam perjalanannya, TOD sempat berganti nama menjadi PS. Sport Stal Spieren (SSS). Klub inilah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya PSIS Semarang, meski pada 1930 tim ini sempat berganti nama menjadi Voetbalbond Indonesia Semarang (VIS) yang berlatih di lapangan Karimata Timur.

Setelah PSSI lahir pada 19 April 1930, VIS kemudian kembali berganti nama menjadi Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang (PSIS) yang beranggotakan klub sepakbola Romeo, PSKM, REA, MAS, PKVI, Naga, RIM, RDS dan SSS sendiri. Sebagai bentuk nasionalis, klub SSS kemudian berganti nama dalam bahasa Indonesia yang berarti, Sport Supaya Sehat, sampai sekarang.

Seperti halnya tim-tim lain di tanah air, PSIS Semarang pun memiliki pasang surut prestasi. Terlebih setelah sepakbola Indonesia memasuki era profesional pada musim kompetisi 1994/95. Puncaknya ketika terdegradasi ke divisi satu pada musim 1999/2000. Sangat ironis karena pada musim sebelumnya tampil sebagai juara. Untungnya hanya semusim berada di level kedua kompetisi sepakbola nasional, tim ini kembali ke divisi utama.

Sejak saat itu prestasi PSIS cenderung stagnan. Barulah pada musim 2006 mereka kembali bangkit dan nyaris merebut mahkota juara, setelah tampil sebagai runner-up. Namun setelah itu prestasi tim ini kembali menurun hingga akhirnya tidak mendapat tiket ke Superliga, karena hanya menempati peringkat kesepuluh. Beruntung, Persiter Ternate dan Persmin Minahasa, dua tim pemegang tiket Superliga, mundur akibat krisis finansial sehingga PSIS tampil sebagai pengganti bersama PKT Bontang.

Kiprah Di Superliga

Tampil sebagai tim pengganti membuat PSIS Semarang tidak begitu melakukan persiapan dengan baik. Terlebih karena seiring dengan itu mereka dililit masalah finansial yang cukup serius, akibat terhentinya aliran dana APBD Kota Semarang yang selama ini menopang kehidupan klub. Hal tersebut membuat sejumlah pilar andalannya hengkang ke klub lain.

Tak pelak PSIS melakukan persiapan seadannya yang berbuntut pada pemecatan pelatih Edi Paryono karena dianggap gagal mengangkat prestasi PSIS. Tugasnya pun diserahkan kepada Bambang Nurdiansyah. Masuknya mantan pelatih Arema Malang itu memang sempat mencuatkan harapan. Maklum saja karena mantan bomber timnas era 1990-an ini pernah mencatat prestasi saat membesut PSIS, ketika mengantar tim ini menempati peringkat kedua di divisi utama.

Sayang harapan itu tidak sepenuhnya bisa terealisasi. Prestasi PSIS tak juga kunjung membaik hingga menutup putaran pertama di papan bawah. Untuk sementara Idrus Gunawan dan kawan-kawan menempati posisi ke-14 dengan torehan 13 poin dari 17 pertandingan. Hasil dari tiga kali menang, empat kali seri, dan sepuluh kali kalah. Jika tidak segera melakukan pembenahan, bukan tidak mungkin tim ini terlempar dari Superliga musim depan.

Peluang Juara

Untuk tampil sebagai juara memang jauh dari harapan. Sebab PSIS tertinggal cukup jauh dengan 26 poin dari Persipura Jayapura yang menjadi pemuncak klasemen. Dibutuhkan keajaiban jika PSIS ingin tampil sebagai juara. Sebab selain harus mampu mengejar peroleh poin Mutiara Hitam, skuad tim besutan pelatih Bambang Nurdiansyah itu harus mampu menahan laju tim lain yang juga mengincar juara.

Yang paling realisitis bagi PSIS adalah bagaimana berpikir keras agar jangan sampai terdegradasi dari ajang kompetisi paling bergengsi di tanah air pada musim depan. Sebab posisi PSIS di akhir putaran pertama itu sangat rawan. Terlebih karena hanya terpaut empat poin dengan penghuni papan bawah Persitara Jakarta Utara.

Penambahan amunisi yang lebih siap tempur mutlak harus dilakukan. Itu karena skuad tim yang ada saat ini jelas jauh dari harapan. Terutama dari sektor pemain asingnya yang mestinya menjadi tumpuan bagi Mahesa Jenar dalam meraup poin, agar terhindar dari zona degradasi. Bagaimana pun, kualitas pemain impor itu minimal berada dua tingkat di atas pemain lokal. Sekiranya kualitasnya tidak jauh berbeda, maka harapan meraih prestasi jelas sulit diperoleh.

Prestasi
Perserikatan
Juara: 1986/87

Liga Indonesia (LI)
1994/95: Peringkat 13 Wilayah Timur
1995/96: Peringkat 10 Wilayah Timur
1996/97: Peringkat Enam Grup Tengah
1998/99: Juara
1999/00: Degradasi ke divisi satu
2001: Promosi ke divisi utama
2002: Peringkat ke-8 Wilayah Timur
2003: Peringkat ke-13
2004: Peringkat ke-9
2005: Peringkat ke-3
2006: Runner-up
2007: Posisi ke-10 Wilayah Barat

Indonesia Super Liga (ISL)
2008 : ?



10 Juli 2008

PELUNCURAN TIM PSIS TAHUN 2008


Bertepatan dengan hari Rabu tanggal 9 Juli 2008 Manajemen PSIS mengadakan acara peluncuran pemain PSIS untuk menghadapi Indonesia Super League (ISL). Acara diselenggarakan di pelataran Kampung Semawis berlangsung sederhana namun meriah. Pada awalnya teman-teman suporter dilarang masuk oleh pengelola Kampung Semawis setelah ada nego dengan pihak manajemen dan pengelola akhirnya pasukan Snex dapat masuk ke arena acara lengkap dengan alat-alat musik (mosok acara launching pemain suporter gak boleh masuk...ya lucu to cu.....). Acara dibuka kurang lebih 20.00 oleh dua orang MC yang banyak ngedebus-nya. Setelah sambutan-sambutan bla...bla...bla antara lain oleh Ketum PSIS Bapak H. Sukawi Sutarip, SH, SE dan juga Manajer PSIS Mas Yoyok yang intinya meskipun PSIS diisi oleh pemain-pemain muda namun untuk keikutsertaannya di Super Liga bukan cuman untuk mampir ngombe, biarpun paket hemat namun tetap digarap dengan serius. Setelah itu satu persatu pemain baik youngs gun lokal maupun asing diperkenalkan termasuk official tim Diperkenalkan pula tiga kostum resmi PSIS yang akan digunakan dalam ISL. Tak lupa santunan kepada anak-anak panti asuhan dari karangrejo Jatingaleh serta doa. Acara diakanajemen PSIS mengadakan acara peluncuran pemain PSIS untuk menghadapi Indonesia Super League. Acara diselenggarakan di pelataran Kampung Semawis berlangsung sederhana namun meriah. Pada akhir acara di hiburan oleh Castle Band dan makan malam bersama. (Foto : Klik Selengkapnya)

Sesungguhnya dari peluncuran tim PSIS tersebut terlihat adanya semangat tim untuk mengarungi ISL ini, patut diacungi jempol perjuangan dari Manajemen PSIS untuk mencari sponsor. Dari banyak tim mantan perserikatan baik di Divisi Utama maupun ISL banyak yang rontok, PSIS termasuk tim yang mampu bertahan. Hal tersebut bukti keseriusan dalam pengelolaan tim. Demikian juga dengan pemain ke-12 PSIS alias suporter super serius untuk mendukung PSIS. Bisa dilihat di acara tersebut sambutan meriah oleh suporter semarang extreme (SneX) baik yel-yel maupun nyanyian diiringi dengan alat musik, tapi rasanya koq hanya ada satu suporter ya diacara tersebut yang lainnya ndak tau kemana....?
Yang jelas siap tidak siap PSIS....kami Suporter Semarang Extreme siap mengawal PSIS baik di kandang maupun kemanapun PSIS bertanding selama masih bisa dijangkau. BRAVO PSIS, KAU TAKKAN PERNAH BERJALAN SENDIRI, SEMARANG EXTREME PSIS SAK MODARE......




05 Juli 2008

LINE UP PSIS 2008



Sebanyak 21 pemain PSIS telah didaftarkan ke Badan Liga Indonesia untuk mengikuti Kompetisi Superliga 2008, adapun nama pemain sudah tercantum di atas. Sedangkan untuk empat pemain saat ini masih berstatus magang di tim senior yaitu : M Yusuf, Tri Setyo Nugroho, Taufik Salafudin, dan Vava Ardila. Dengan didaftarkan ke 21 pemain, PSIS masih membutuhkan beberapa pemain lokal dan satu orang pemain asing.