Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

29 Mei 2009

Tour Ke Bontang -Kaltim

  • Lawan Persijap di Bontang

Cyber News : Hingga sore kemarin, PSIS belum menerima putusan penganuliran sanksi Komdis PSSI yakni pengulangan laga PSIS versus Persijap. Artinya, PSIS tetap harus melaksanakan menggelar pertandingan ulang tersebut.

Manajemen PSIS memutuskan pertandingan ulang itu akan dilakukan di Stadion Mulawarman Bontang, Kaltim, 2 Juni nanti. Sebab 6 Juni PSIS harus melakukan pertandingan lanjutan melawan PKT di Bontang.

General Manager PSIS Ari Wibowo menjelaskan, keputusan menggelar laga tersebut di Bontang menjadi hak penuh Panpel PSIS. Pertimbangannya, pertama karena pihak keamanan tidak mengizinkan pertandingan tersebut dilakukan di Semarang atau Jawa Tengah.


“Karena itu lebih baik kita sekalian laksanakan di Bontang. Selain menghemat biaya, juga agar pemain tidak terlalu kelelahan saat harus bertanding melawan PKT. Dengan jeda waktu 4 hari sesudahnya, repot rasanya kalau lawan Persijap kita laksanakan di Jawa. Biayanya terlalu tinggi karena kita harus menempuh perjalanan dua kali,” paparnya.

Selain itu, untuk penghematan manajemen memutuskan hanya akan membawa 14-15 pemain saja plus 3 ofisial. Para pemain yang dibawa itu akan melakukan 3 kali pertandingan yakni melawan Persijap (2 Juni), PKT (6 Juni) dan terakhir melawan Persiba (20 Juni) di Balikpapan. “Kita rencanakan berangkat ke Bontang pada 1 Juni, atau sehari sebelum pertandingan,” tandas Ari.

Untuk menyelesaikan kompetisi dengan segala penghematan tersebut, Ari mengatakan PSIS masih harus mengeluarkan dana sekitar Rp 150 juta lagi. Meski bertekad menyelesaikan kompertisi, sampai sekarang Ari mengaku masih belum mempunyai anggaran untuk itu.
Sejauh ini manajemen PSIS memang bertekad untuk menjaga fair play dengan menyelesaikan kompetisi. Namun dirinya masih akan melihat perkembangan terakhir kompetisi. Kalau memang memungkinkan boleh tidak menyelesaikan 3 pertandingan terakhir tersebut, tentunya manajemen akan mempertimbangkannya. Sebab PSIS dipastikan sudah terdegradasi dan hasil 3 laga itu tidak bisa mengubah nasib PSIS.

“Kalau memang boleh tidak melanjutkan kompetisi, lebih baik kita tidak melanjutkan. Biaya Rp 150 juta itu tidak sedikit,” kata Ari. (Rase)

27 Mei 2009

Nurdin Halid Anulir Keputusan Komdis

  • Laga PSIS-Persijap Disahkan

Cyber News : Keinginan PSIS dan Persijap agar hasil laga di putaran kedua Djarum Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 beberapa waktu lalu di Stadion Jatidiri disahkan kemungkinan bakal terwujud.

Semalam, Ketua Umum PSIS Nurdin Halid dikabarkan menganulir sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepada tim tuan rumah PSIS.

Hal itu dikatakan GM PSIS Ari Wibowo saat ditanya mengenai perkembangan tim hingga saat ini. Namun demikian, manajeman masih belum bisa mengambil tindakan apapun sebelum memperoleh surat resmi dari BLI.

"Hingga semalam kami masih belum bisa menghubungi Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Namun berdasarkan informasi dari lingkungan terdekat PSSI, Pak Nurdin sepakat mengabulkan permohonan kami," kata Ari.


Seperti telah diketahui, pekan lalu manajemen PSIS dan Persijap melakukan pertemuan dengan BLI terkait permohonanan agar laga yang berkesudahan imbang 0-0 tersebut disahkan.

Hanya saja, Direktur BLI Djoko Driyono yang ketika itu menemui tidak bisa memutuskan.

Djoko ketika itu mengatakan, hak untuk menganulir keputusan dari Komdis berada sepenuhnya di tangan Ketua Umum PSSI. Permohonan kedua tim lantas disampaikannya kepada Ketua Umum Nurdin Halid.

Komdis PSSI sendiri ketika itu menolak untuk mengesahkan laga karena Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo dinilai telah melakukan intervensi. Meski dalam perkembangan selanjutnya BLI dan PSSI telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung, namun sanksi dari Komdis tersebut tetap belum dicabut.

Jika kabar ini benar, Ari mengaku manajemen sangat bersyukur. Sebab jika diharuskan menjalani laga ulangan, membutuhkan biaya yang cukup besar karena laga dipastikan digelar di luar Jateng. Hal itu terkait penolakan Kapolda Jateng untuk memberikan izin pertandingan.

"Jika kabar ini benar, maka kami bisa langsung berkonsentrasi menghadapi dua laga terakhir menghadapi PKT Bontang dan Persiba Balikpapan," imbuh Ari.

Semula, jika laga ulang tersebut tetap harus dilaksanakan, PSIS berencana menggelar pada 2 Juni di Balikpapan. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan efisiensi biaya dan waktu recovery pemain. Pekan ini pihak panpel pertandingan sendiri telah berencana bertolak ke Balikpapan untuk mengurus izin pertandingan.

Disinggung menegai target di dua pertandingan terakhir mendatang, Ari memastikan timnya akan tetap fight. Meski peluang untuk lolos zona degradasi telah tertutup rapat, PSIS dikatakannya ingin mengakhiri musim kompetisi ini dengan hasil yang manis.

Dua laga tersebut dikatakan, PSIS akan memberikan kesempatan lebih banyak kepada para pemain muda untuk tampil. Selain dapat dimanfaatkan untuk menambah pengalaman, juga untuk mematangkan mental pemain. (SM)

26 Mei 2009

Manajemen PSIS Mohon Maaf pada Masyarakat Semarang


Cyber News : Menurunkan hampir seluruh pemain muda justru membuat penampilan PSIS membaik saat menghadapi Persik Kediri. Meskipun kalah namun secara umum penampilan PSIS kualitasnya mengalami kenaikan, Senin (25/5/2009).

Persik Kediri yang bermain tanpa pemain asing memimpin terlebih dulu lewat kerjasama apik antara Mahyadi Panggabean dan Saktiawan Sinaga. Kediri unggul lewat kaki Saktiawan pada menit 22.

Namun keunggulan ini tak berlangsung lama karena pada menit 27 Ferry Ariawan menyamakan kedudukan lewat aksi individualnya. Kedudukan seri ini tetap bertahan sampai turun minum.

Memasuki awal babak 2 pendukung Semarang dikagetkan dengan keputusan wasit yang menunjuk titik putih karena menganggap Idrus Gunawan hands ball di kotak penalti. Sempat mendapat protes namun wasit Idra Kardiana tetap bergeming. Legimin Raharjo yang menjadi eksekutor berhasil menggetarkan jala gawang PSIS yang dijaga Agus Murod pada menit 53.

PSIS sebenarnya punya peluang menyamakan kedudukan ketika Ferry Ariawan diganjal di kotak penalti. Namun Basile yang menjadi eksekutor tendangan penalti gagal memasukkan bola.


Usai pertandingan pelatih PSIS Ahmad Muhariyah menyatakan puas meskipun timnya kalah. Dia menilai secara kualitas mereka sangat baik.

Saya sangat puas dengan penampilan anak-anak malam ini. Kepercayaan diri mereka sangat baik. Itu modal ang sangat bagus bagi pemain-pemain muda ini, kata Ahmad Muhariyah.

Sementara itu Setyo Agung Nugroho, Manajer Teknik PSIS menyatakan hal senada. Dia juga menambahkan anak-anak sudah beusaha main sebaik mungkin.

"Ini laga home terakhir PSIS di Stadion Jatidiri. Mewakili manajemen saya mohon maaf pada masyarakat Semarang. Kami sudah berusaha keras tapi hasilnya seperti ini, kami berada di peringkat juru kunci," jelas Agung.

Menanggapi kepemimpinan wasit Idra Kardiana malam ini, Setyo Agung Nugroho menolak memberi komentar.

"Saya tak pernah mau komentar tentang wasit. Suporter, wartawan dan pemirsa di seluruh Indonesia bisa menyaksikan sendiri serta menyimpulkan kepemimpinan wasit," tegasnya.

Secara terpisah pelatih Persik Kediri, Aji Santoso menyatakan bahwa pertandingan berjalan bagus dan menarik. Dirinya awalnya sudah memprediksi kalau PSIS bakal main lepas.

"Kami sebenarnya menargetkan mencuri tiga poin dari PSIS dan itu sudah terpenuhi. Kami tinggal berusaha ambil poin saat menghadapi PSM. Dan jika kemudian anak-anak bisa sapu bersih di dua pertandingan home terakhir, maka prediksi kami Persik bakal mampu duduk di peringkat 4 klasemen akhir," papar Aji Santoso

24 Mei 2009

PSIS Emban Misi Hindari Juru Kunci

Cyber News : Meski PSIS Semarang sudah memastikan diri menjadi tim pertama yang terdepak dari kasta Liga Super. Tapi laga PSIS versus Persik Kediri di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (25/5/2009) malam ini, bukan tanpa arti.

Bertindak sebagai tuan rumah, Mahesa Jenar, julukan PSIS berambisi menutup partai kandang terakhirnya musim ini dengan meraih angka penuh atas tamunya Persik. Sekaligus sebagai pelepas dahaga kemenangan yang dirasakan kelompok suporter yaitu Snex.

Maklum saja, hampir sepanjang putaran kedua Liga Super musim ini, tim Kota Lumpia baru menyuguhkan satu kemenangan bagi para pendukungnya. Yaitu ketika mengalahkan Persitara Jakarta Utara 0-1 beberapa waktu lalu. Selebihnya, Jules Basile Onambele dkk hanya mampu meraih hasil seri atau bahkan kalah.

"Kami mengharapkan ada ending yang bagus untuk pertandingan home terakhir PSIS. Yaitu dengan cara mengalahkan Persik," harap Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho.

Tetap Fight

Meski tak lagi menentukan bagi kelanjutan nasib PSIS, namun Agung menjamin pasukan Ahmad Muhariah akan tetap tampil ngotot di sisa laga. Misi yang mereka usung saat ini bukan lagi keluar dari degradasi. Melainkan misi menanggalkan status juru kunci Liga Super yang sudah melekat pada PSIS sejak beberapa pekan terakhir.

"PSIS memang sudah pasti tidak bisa keluar dari degradasi. Tapi bukan berarti kami akan melepas pertandingan melawan Persik. Para pemain tetap harus tampil fight untuk meraih kemenangan. Karena target kami sekarang adalah agar tidak jadi juru kunci," tegas Agung.

21 Mei 2009

Kisah PSIS mirip Chelsea FC

Cyber News : Masih ingat kekalahan menyakitkan Chelsea melawan Barcelona di semifinal Liga Champions beberapa minggu yang lalu ?? Ceritanya mirip dengan kisah perjuangan PSIS Semarang dalam partai hidup-mati melawan Arema kemarin (21/05). Kemenangan yang sudah didepan mata, sirna oleh gol supersub Rony Firmansyah di jala Agus Murod menit ke-92.

Mungkin derita suporter The Blues hampir sama dengan suporter PSIS. Gol Andreas Iniesta ke gawang Chelsea membuat stadion Stamford Brigde terdiam. Begitu juga suasana di Jatidiri Semarang, gol injury time membuat penonton terhenyak dan tak percaya. Mestinya dengan kemenangan lawan Arema, PSIS akan punya peluang untuk lolos degradasi. Namun dengan hasil seri 1-1 peluang untuk tetap bertahan di ISL tertutup.

Meski masih menyisakan 3 pertandingan lagi yakni melawan Persik Kediri (home), PKT dan Persiba (away), plus laga ulang lawan Persijap, namun kemungkinan untuk lepas dari zona merah boleh dikatakan tertutup. Inilah sebuah kenyataan dan harus diterima oleh PSIS Semarang dan suporter pendukung setianya. (snex cyber)



20 Mei 2009

Harapan Terakhir PSIS Semarang

Cyber News : Secara matematis, penghuni dasar klasemen sementara PSIS Semarang masih bisa lepas dari zona degradasi bila mampu meraih poin penuh dalam seluruh pertandingan sisa mereka musim ini, termasuk mengalahkan Arema pada laga lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Jatidiri, Semarang, Kamis (21/5). Jika menang atas Arema, PSIS masih bisa berharap menempati posisi play-off. Karena itu, tim berjuluk Mahesa Jenar itu mentargetkan poin penuh saat menjamu Patricio Morales dkk.

“PSIS harus menang sehingga peluang untuk tetap bertahan di Liga Super pada musim mendatang masih terbuka. Kalau kita kalah, peluang menghindari degradasi semakin tipis,” kata manajer teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho.

“Meskipun Arema sudah tidak memiliki peluang untuk menjadi juara tentunya mereka tidak akan melepas pertandingan melawan PSIS. Mereka ingin mempertahankan prestise dan saya kira mereka tetap ingin meraih tiga poin di Semarang,” katanya.

Enam Pilar Arema Absen

Di kubu Arema diberitakan kemungkinan tidak bisa diperkuat enam pemain yang masih dibekap cedera dan absen karena akumulasi kartu.

Asisten manajer Arema, M. Taufan, dikutip dari Antara menjelaskan ke enam pemain pilar yang dimiliki Arema terpaksa ditinggal di Malang ketika pemain lainnya harus berjuang untuk memenangkan pertandingan melawan PSIS Semarang.

“Yang sudah pasti tidak main adalah Ahmad Bustomi karena akumulasi kartu kuning. Sedangkan lima lainnya yaitu Boubakar Keita, M. Yasir, Erik Setiawan, Buston Nagbe Brown, dan Richi Pravita Hari masih dibekap cedera,”

Harga Tiket Turun


Demi menarik minat masyarakat Semarang menyaksikan langsung pertandingan PSIS menjamu Arema, Panpel PSIS rela menurunkan tiket masuk Stadion Jatidiri. Ketua Panpel PSIS, Wahyu Winarto, menjelaskan, penurunan harga tiket masuk dilakukan untuk menarik minat masyarakat datang ke stadion dan memberi dukungan untuk PSIS, karena saat menjamu Persija Jakarta (15/5), jumlah penonton yang datang sedikit.

“Saat ini kami memerlukan tambahan dana untuk membiayai tim sehingga manajemen memutuskan untuk menurunkan harga tiket dari pertandingan sebelumnya. Kami berharap masyarakat bisa melihat pertandingan itu di stadion apalagi partai PSIS melawan Arema tidak disiarkan langsung televisi,” jelas Wahyu Winarto.

Pertandingan PSIS menjamu Arema di Stadion Jatidiri merupakan pertandingan kedua PSIS yang bisa disaksikan penonton. Suporter PSIS diharapkan panpel memberi dukungan kepada PSIS yang kembali diperkuat oleh pemain-pemain pilar termasuk pemain asing.

Arema Datang 2 Gerbong

Edy Purwanto Ketua SNEX semalam memberitakan bahwa Aremania telah datang ke Semarang. "Aremania menggunakan jalur kereta api dan kami akan menjemputnya di stadion Poncol, jumlahnya lumayan banyak yakni 2 gerbong kereta". "Suporter Aremania akan diusahakan ditempatkan di tribun barat utara, berdampingan dengan SNEX yang menempati tribun Utara", ujar Edy. "Namun semua tergantung oleh Panpel juga karena sewaktu Jakmania hadiri di Jatidiri ditempatkan di tribun barat selatan, ini disebabkan 'instruksi' untuk mensterilkan tribun barat utara, padahal tribun barat utara justru lebih aman karena arek-arek malang tersebut berdekatan dengan kami, sehingga lebih mudah pengawasannya dan koordinasinya", tutup Edy.

SIAP BERTUGAS : Panpel yang juga korlap SNEX


19 Mei 2009

Muhariah Rindu Kemenangan

Cyber News : PSIS (Semarang) akan mewaspadai Arema (Malang) ketika kedua tim bertemu pada lanjutan putaran kedua Indonesia Super League (ISL) di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis (21/5) lusa.

’’Kami akan waspadai Arema. Materi pemain yang dimiliki cukup baik,’’kata pelatih PSIS Ahmad Muhariah, Senin (18/5) usai memantau ujicoba PSIS versus PSCS (Cilacap) di Stadion Jatidiri Semarang.

Selain itu, Muhariah melihat beberapa pertandingan yang sudah dilakoni Arema sebelumnya, trend positif sudah kembali pada tim besutan Ghusnul Yakin tersebut. Tim berjuluk Singo Edan baru saja menang atas Persitara (Jakarta Utara) dengan skor 1-0, Minggu (17/5) lalu.

’’Mereka bangkit kembali dan baru saja menang pada pertandingan kemarin,’’tambah pelatih berinisial AMH ini.

Untuk itu, kata Muhariah, strategi dan formasi sudah dipersiapkan untuk meredam kebangkitan Singo Edan. Terlebih armada Mahesa Jenar dengan bermain di depan pendukungnya akan mendapat tambahan suntikan semangat dari para suporter.

Muhariah juga menegaskan armada Mahesa Jenar tidak akan membuang kesempatan ]jika bermain di depan pendukung. Kemenangan menjadi harga mutlak untuk menambah poin di klasemen sementara ISL saat ini. Tambahan angka akan dapat mengangkat posisi PSIS yang saat ini masih terpuruk di posisi buncit alias 18.

’’Kami harus mendapatkan kemenangan untuk pertandingan besok. Mudah-mudahan bisa terwujud. Kami sangat rindu kemenangan di kandang sendiri,’’harap playmaker PSIS era 80-an ini.

Tiga sesi


Strategi dan formasi tim sendiri sudah dipersiapkan oleh AMH. Hal ini terlihat pada sesi uji coba melawan PSCS (Cilacap). Onambele Basile cs berhasil menang dengan skor 2-0. Gol diborong semuanya oleh playmaker-nya Abdulaziz Dnibi, satu dari dua gol diciptakan lewat tendangan penalti.

Uji coba dengan menggunakan tiga sesi yang masing-masing sesi memakan waktu 30 menit ini, dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memperbaiki kelemahan di semua lini. Lini belakang, tengah, dan depan terus dioptimalkan pada laga persahabatan ini. Beberapa peluang memang sempat didapatkan oleh lini depan yang ditempati Nnengue Bienvenu dan Antonio Teles. Namun lagi-lagi sulitnya memaksimalkan peluang menjadi gol menjadi biasa di PSIS saat ini.

’’Kami akan terus mencoba lini depan. Mungkin pada latihan berikutnya akan fokus pada sektor ini. Apalagi dalam ujicoba banyak peluang tapi finishing masih kurang maksimal,’’ pungkas AMH. (wawasan)

17 Mei 2009

Jakmania Minta Bantuan SNEX

Cyber News : Jakmania suporternya Persija pagi tadi melewati Stasiun Poncol Semarang. Sekitar 40-an suporter Jakarta itu akan mendukung langsung timnya melawan Persipura Jayapura di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara malam ini (17/2). Perpindahan homebase yang sebelum di Stadion Kanjuruhan Malang ke Jepara Jawa Tengah karena kepastian dari Kapolda Jateng yang mengizinkan kembali pertandingan sepakbola di daerah tugasnya.

Puluhan Jakmania tersebut akan transit dulu di Semarang kemudian akan melanjutkan ke Jepara menggunakan bis. Koordinasi antara SNEX-TheJak beberapa hari yang lalu, semakin ditingkatkan setelah kejadian pelemparan botol dan batu oleh sekelompok 'provokator' di Stasiun Poncol sepulang Jakmania mendukung timnya melawan PSIS Semarang pada tanggal 14 Mei malam.

~ BAKAR ATRIBUT ~
Ulah Sekelompok Suporter yang diduga ditunggangi oleh 'provokator'


Beruntunglah para Jakmania, karena kepulangan mereka tersebut diantar oleh para Snexers yang membantu mengantarkan mereka sepulang menonton dari Stadion Jatidiri sampai di Poncol. Para 'provokator' yang terdesak akhirnya lari, dan terjadi kejar-kejaran sampai di Hotel Asia (Sekitar Pasar Johar). Crash antar kelompok tersebut reda setelah beberapa aparat kepolisian mengamankan Stasiun Poncol.


Setelah kejadian tersebut keamanan Stasiun Poncol semakin ditingkatkan, karena Semarang ada gerbang transit antara Jakarta-Jabar dan Jawa Timur. Perpindahan homebase Persija dan Persitara ke daerah Jawa, mengakibatkan rentan sekali gesekan antar suporter, yang beberapa minggu lalu terjadi bentrok antara NJ Mania dan Thejak di stasiun yang tersebut. Kerugian yang diderita bukan hanya kedua suporter tersebut, para pedagang di Poncolpun menjadi korban.

Jakmania di Semarang kemarin

Tukar Nasib Yuk Mas...

Cyber News : Ada yang menarik ketika PSIS kontra Persija beberapa hari yang lalu. Bukan hasil pertandingannya melainkan hadirnya striker rasa stopper. Terbilang aneh namun itulah kenyataan, rasa frustasi Ahmad Muhariah pelatih PSIS pengganti Bambang Nurdiansyah kepada striker-striker PSIS yang tak kunjung bagus performanya.

Anderson Alexandro Ferreira Dos Santos atau akrab dipanggil Leke. Pemain asal Brasil kelahiran 30 Agustus 1977 menjawab tantangan pelatih untuk di plot menjadi striker. Leke yang masuk menggantikan Bertha Yuwana pada pertandingan tersebut bermain cukup bagus sebagai ujung tombak. Tak heran banyak yang berharap pemain ini untuk tampil lagi pada saat PSIS menjamu Arema tanggal 21 Mei minggu depan.

~ BABAK PERTAMA USAI ~
Ketika Teman-temanya Setim Masuk Ruangan
Leke Masih Terdiam Di Beanch

Menurut Leke, pada saat memperkuat Gresik United pada tahun 2007 pernah bermain di posisi striker. Tak ayal lagi warning buat striker yang sudah ada seperti Nnenggu, Antonio Teles, Bertha, ataupun Fery. Mereka pasti malu apabila ada seorang stopper menggeser pekerjaan mereka sebagai tukang gedor. Hal ini sebenarnya bagus untuk mengasah mental mereka, dengan adanya kasus ini mereka para striker dituntut untuk lebih baik lagi pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Khayalan Ekspresi Gila AM

Mungkin pelatih PSIS Pak AM, harus mencoba eksperimen ekstrim lagi, seperti kiper Agus Murod yang sering keluar sarang di plot menjadi penggedor tunggal di depan sedangkan Nnenggue Bienveno striker murni yang sampai saat ini puasa gol untuk sementara menggantikan Agus menjadi kiper.

Agus Murod (kiri) : Aku sudah bosan menjadi kiper..
Nnenggue (baju biru) : Piye Lek.. tukaran nasib yo..
Kowe sing dadi striker aku sing dadi kiper.. setuju ?

15 Mei 2009

Masih Yakin Lolos Degradasi, Kapolda : Evaluasi

Cyber News : Meski kembali gagal merebut angka dalam pertandingan melawan Persija Jakarta, General Manager PSIS Ari Wibowo masih menyimpan optimisme.

Dia yakin timnya mampu meloloskan diri dari zona degradasi. Pengganti Anis Nugroho Widharto itu mengatakan, sejak awal pihaknya telah memperkirakan akan sulit mengambil poin dari Persija, meski bermain di kandang.

Setelah kalah dari Persija, Ari berharap anak-anak asuhan Ahmad Muhariah bisa menuai hasil positif di lima laga tersisa, yakni melawan Persik Kediri (21/5) dan Arema Malang (25/5) di kandang serta dua laga tandang lawan PKT Bontang (6/6) dan Persiba (10/6). Mahesa Jenar juga masih menyimpan satu partai tunda, yaitu lawan Persijap Jepara (31/5).

’’Kami tetap optimistis pada pertandingan sisa nanti PSIS mampu memenuhi target 11 poin,’’ kata Ari, didampingi Manajer Tim Setyo Agung Nugroho.

Sementara Setyo Agung Nugroho menyebut, timnya masih belum bisa keluar dari permasalahan klasik, yakni kesulitan mencetak gol. Kelemahan barisan depan itu masih ditambah dengan kelengahan lini belakang.

Memuji

Meski kecewa, Agung tetap memuji penampilan para pemain mudanya. Kekalahan kali ini dipastikannya tidak menjadi alasan untuk tidak menurunkan para pemain muda pada laga-laga mendatang.

’’Mereka layak diberi kesempatan bermain untuk mengasah mental bertanding,’’ kata Agung.

Pelatih Ahmad Muhariah pun mengacungkan jempol atas perjuangan Basile Jules Onambele dan kawan-kawan. Bahkan, dia memuji penampilan Anderson Leke.

Pemain asal Brasil itu dipasang sebagai striker. Padahal, biasanya dia main sebagai center bek. Namun, permainan Leke di lini depan sangat bagus. Dia mampu menambah daya tekan timnya.

’’Leke punya naluri mencetak gol tinggi. Karenanya, dia kami manfaatkan untuk mempertajam lini depan. Permainannya tidak mengecewakan. Bahkan, bisa jadi dia akan kami plot terus di posisi tersebut,’’ katanya.

Sementara itu, Kapolda Jateng Alex Bambang Riatmodjo masih akan menunggu hasil evaluasi dari jajarannya terkait digelarnya laga antara PSIS dan Persija. Dalam pertandingan tersebut, untuk kali pertama izin pertandingan dengan penonton dikeluarkan.

’’Kami masih akan melihat hasil evaluasi. Jika dalam laporan menyebutkan kondisi tetap aman, bukan tidak mungkin izin pertandingan dengan penonton akan kami berikan (lagi),’’ kata Kapolda. (SM)

11 Mei 2009

Heri Susilo : Berpikir ke Depan

Cyber News : Bek Heri Susilo mengaku tak punya beban pikiran saat berada di lapangan saat dijamu Pelita Jaya. Dia hanya ingin total bermain semaksimal mungkin kendati menyadari timnya tengah ditimpa masalah serius.

Lebih baik berpikir ke depan, saya tak mau terlalu dipusingkan persoalan itu. Bagaimana pun tim ini harus bangkit dengan upaya para pemainnya,” katanya.



Kendati kalah, secara permainan PSIS masih memperagakan penampilan bertenaga. Basile Onambele yang menjadi jangkar bersama Abdelaziz Dnibi mampu membuka serangan. ”Itu karena kami mampu bermain lepas,” imbuh Heri.

Heri yang berduet bersama Anderson Leke sebagai bek sentral sempat kecolongan di babak pertama. Dia terus memperbaiki performanya pada 45 menit babak kedua.
Bila ada problem, terutama di lini depan. Ketika Antonio Teles diganti Ferry Ariawan, strategi pergantian pemain itu membawa keseimbangan.

Heri optimistis Mahesa Jenar tidak akan terus terpuruk, kendati upaya melepaskan diri dari jerat degradasi tidaklah mudah. Keyakinan yang sama juga disuarakan sang kapten, Basile.

Strategi
Basile menyebut penampilan melawan Pelita memang belum berkembang sepenuhnya di babak pertama lantaran strategi yang diterapkan. Untuk mengurangi kelelahan karena perjalanan ke Bandung, mereka memilih bermain bertahan terlebih dahulu.

Sayang tusukan Pelita dua kali membuahkan gol. Kondisi itu akhirnya membuat dia dan rekan-rekannya bermain terbuka. ”Kami mampu bermain enjoy, rasa capek juga sudah hilang. Sayang, hanya bisa melesakkan satu gol,” tuturnya. (SM)

Perjuangan Keras PSIS Kandas di Jalak Harupat

Cyber News : Upaya PSIS Semarang untuk membangkitkan moral setelah timnya terancam bubar akhirnya kandas. Dalam lawatannya ke Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Mahesa Jenar dipaksa menyerah 1-2 dari Pelita Jaya, (11/5).

PSIS akhirnya membatalkan pembubaran pemain seniornya setelah sempat dilanda krisis keuangan. Hampir 50 persen pemain intinya memilih tetap bermain meski dengan bayaran dan fasilitas yang telah disesuaikan dengan kondisi klub.

Situasi itu setidaknya membuat kondisi moral pemain PSIS belum stabil saat harus menghadapi partai lanjutan di Indonesia Super League (ISL). Kondisi itu agaknya mampu dimanfaatkan Pelita untuk langsung menggebrak sejak awal laga.

C. Lopes Memupus Harapan PSIS untuk Tetap Bertahan di ISL

Pertandingan babak pertama baru berjalan delapan menit, The Young Guns langsung membuka gol lewat top skorer mereka, Christiano Lopes. Memanfaatkan umpan silang mendatar dari Muhammad Ridwan, Lopes langsung melepas tendangan dari jarak dekat yang gagal diantisipasi oleh kiper PSIS, Agus Murod.


Gol itu kian membuat skuad asuhan pelatih Fandi Ahmad makin beringas dan terus menekan tim tamu. Hasilnya, Pelita mampu menggandakan skor lagi-lagi melalui gol Lopes di menit ke-27. SKor itu sekaligus membawa Pelita unggul 2-0 hingga turun minum.

Memasuki babak kedua PSIS mulai berani tampil lebih menekan. Dimotori oleh legiun asingnya, Jules Basile Onambele, tim tamu mampu merepotkan barisan pertahanan Pelita di paruh kedua ini.

Pelita sendiri justru lebih banyak membuang peluang emas di babak ini. Beberapa diantaranya melalui James Koko Lomell yang setidaknya membuang setidaknyatelah menyia-nyiakan empat kesempatan mencetak gol.

Kondisi itu dimanfaatkan Mahesa jenar untuk memperkecil ketertinggalan melalui gelandang asal Maroko, Abdel Aziz Dnibi di menit ke-69. Berawal dari pelanggaran terhadap pemain PSIS di luar area penalti, ekseskusi tendangan bebas Aziz dengan sempurna mengecoh kiper Pelita, Dian Agus Prasetyo.

Gol itu membuat kubu PSIS kian bersemangat. Di sisa laga, permainan kedua kubu jauh lebih berimbang. Sayang, hingga akhir laga, tak ada satupun gol tambahan yang tercipta.

Dengan tambahan tiga angka, Pelita berhasil naik ke peringkat enam dengan nilai 45, menggeser Persija Jakarta. Sementara, PSIS masih terpuruk di dasar klasemen dengan perolehan 20 poin.

10 Mei 2009

PSIS Bertekad Incar Point dari Pelita

Cyber News : Pelatih anyar PSIS Semarang Ahmad Muhairiah menegaskan, kedatangan timnya ke kandang Pelita Jaya, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, bukan untuk mencari kekalahan.

Karena itu, mantan asisten Bambang Nurdiansyah, pelatih PSIS sebelumnya ini menyatakan, timnya akan fight saat menghadapi tuan rumah Pelita Jaya, dalam laga lanjutan putaran kedua Superliga 2008/09, Senin (11/5) malam ini.


"Kami tentu tidak ingin pulang dengan tangan hampa. Karena itu, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendulang poin dari laga ini, meski dengan tenaga pemain seadanya pasca pembubaran tim senior yang berubah menjadi rasionalisasi," tegas Muhairiah.

Diakuinya, bukan perkara mudah bisa mencuri poin dari Pelita Jaya. Apalagi, pada laga putaran pertama lalu PSIS dipermalukan di kandang dengan skor telak 3-0. Terlebih karena penampilan skuad tim besutan pelatih Fandi Ahmad saat ini sedang naik.

Namun demikian masih kata Muhairiah, bukan berarti tim besutannya akan kembali merelakan poin sempurna digenggam Pelita. Semangat segera keluar dari zona degradasi imbuhnya, membuat anak asuhnya bertekad mendulang poin dari laga ini.

09 Mei 2009

Kami Rela Ngamen dan Ngemis Buat PSIS

Cyber News : Menindaklanjuti gonjang ganjing PSIS yang akhir-akhir ini, maka PP SNEX bergerak cepat untuk melakukan konsolidasi intenal suporter. Ini terkait dengan berita bombastik dari berbagai media dan dari mulut-kemulut bahwa PSIS telah BUBAR. Hal ini menimbulkan gejolak di kalangan grassroot SNEX yang secara emosional mensikapi hal ini. Gerakan PEOPLE POWER SUPORTER SNEXERS yang akan turun kejalan merebak santer baik lewat korwil dan juga SMS.

Ngamen : Edy Purwanto (Ketua SNEX-Pegang gitar)

Hal ini sangat dimaklumi, bahwa PSIS merupakan milik kita semua. Siapa yang membela, peduli dan mengangkat martabat Semarang kalau bukan suporter. Jargon "PSIS SAK MODARE", atau "DUKUNG PSIS SAMPAI KIAMAT", sudah mendarah daging di setiap nadi mereka. Darah sudah bukan merah lagi, darah suporter militan PSIS ini sudah berubah biru, dan terus menyatu sampai ke liang kubur.

Nah pada malam jum'at itulah (7/5) anggota Snexer dikumpulkan untuk menyatukan issu yang 'ngalor-ngidul' agar mencapai satu persepsi kata yang benar mengenai kondisi PSIS serta persepsi tersebut segera mungkin di sampaikan kalangan grassroot agar jangan sampai terjadi anarki radikal.

Yel-yel khas Suporter pindah di jalanan kota Semarang

Adapun pertemuan itu dilaksanakan di trotoar jalan tepatnya di depan gedung Pandanaran. Inti dari pertemuan tersebut yakni menegaskan kembali bahwa PSIS tidak bubar, melaikan timnya-lah yang dibubarkan. Namun pembubaran inipun masih penuh misteri karena masih tarik ulur di elit manajemen PSIS dan pihak-pihak terkait.

Setelah curah ide antar sesama SNEXER maka secara spontanitas melakukan aksi extreme yakni NGEMIS DAN NGAMEN kepada warga kota Semarang. Adapun yang menjadi sasaran kegiatan ini yaitu di bundaran Tugu Muda dan 'bangjo' di sekitarnya. Bagi tugas... ada yang ngamen, ada yang ngemis, dan juga melakukan orasi di pinggir jalan disertai yel-yel PSIS yang biasanya dilakukan di Stadion Jatidiri kiri berpindah di Tugu Muda, dan Lawang Sewu.

Semoga Dana malam ini bisa membeli
pelatih sebagus Jose Mourinho.. he..he..

Sebenarnya makna dari aksi NGEMIS dan NGAMEN ini adalah menggugah seluruh komponen kota Semarang untuk peduli terhadap PSIS Semarang yang sangat membutuhkan bantuan dana untuk terus melanjutkan kompetisi ISL sampai akhir. Aksi penggalangan dana ini harus dimulai dan suporterlah yang memulainya.


AKSIPUN BERLANJUT..

Aksi yang dilakukan beberapa jam tersebut, menimbukan keinginan-tahuan orang-orang disekitarnya. Kotak sumbangan dari dus aqua perlahan-lahan terisi selembar-demi lembar uang. Harapan itu ada.. bahwa sebenarnya warga kota Semarang banyak yang cinta terhadap PSIS Semarang mereka rela untuk menyumbangkan uangnya daripada jajan bakso atau beli tiket wahana 'uji nyali' di Lawang Sewu.

Edy Purwanto Menerima ANTEVE untuk wawancara

Aksi ini terus berlanjut ke-esokan harinya, ba'da Ashar para SNEXER berangkat menuju kantor Manajemen PSIS Semarang di Jalan Ki Mangun Sarkoro untuk menemui Manajer PSIS Yoyok Sukawi (YS) untuk menyerahkan hasil pengumpulan dana semalam. Karena YS tidak ada ditempat maka penyerahan simbolis diberikan dari Edy Purwanto (KETUM SNEX) dan diterima oleh Wahyu 'Liluk' Winarto. Mas Liluk sangat terharu oleh aksi rekan-rekan SNEX, dan pesannya untuk tetap mendukung PSIS walau dalam kondisi apapun. Pasti mas......

Mas Liluk (kiri) berjabat erat dengan boss SNEX

06 Mei 2009

Cara SNEX Mensikapi Pembubaran Tim PSIS

Cyber News : Suporter Semarang Extreme (SNEX) berduka. Selayaknya maut, proses pembubaran tim, pelatih PSIS dan jajaran manajemen menimbulkan luka di hati terdalam di setiap dada Snexer, pendukung setia PSIS Semarang. Walau prestasi yang kurang mencereng di kompetisi ISL ini, toh.. dukungan dan simpati tak habis-habisnya buat sang Mahesa Jenar.

Kibaran bendera SNEX diatas kapal

Dari keprihatinan itulah malam nanti (7/5/09), seluruh elemen/perwakilan suporter SNEX yang ada beserta jajaran Pengurus Pusat SNEX dan pengurus PSIS Semarang yang rencananya akan berkumpul di bundaran Tugu Muda, Semarang, untuk membicarakan dan mensikapi pembubaran tim PSIS Senior.

Ketua Umum SNEX, Edi Purwanto, mengiyakan, "bahwa nanti malam kami akan berkumpul di bundaran Tugu Muda untuk melakukan aksi keprihatinan terhadap tim PSIS Senior, serta mengumpulkan para pengurus, anggota SNEX untuk dimintai pendapat dan solusi ke depan," tuturnya lebih lanjut.

Boss Edi mengaku tidak bisa tidur nyenyak pasca pembubaran tersebut. Dia mengaku sangat menyayangkan keputusan untuk pembubaran tim PSIS senior, namun dia tidak dapat berbuat banyak karena yang menjadi alasan pembubaran adalah masalah dana.


Saat ini, Boss Edi yang sukses melaju ke kursi DPRD Kota Semarang, hanya berusaha memberikan pengertian kepada para suporter PSIS untuk bersikap pasrah dan legawa. Menurutnya, sebagai seorang suporter, mereka harus tetap mendukung tim PSIS, siapapun yang main, dia beserta teman-teman lain akan tetap mendukung.


"Agenda nanti malam diharapkan bisa membuahkan ide bagus, dan solusi yang diharapkan agar PSIS tetap eksis. Otak suporter dan otak pejabat pasti berbeda.. yang pasti suporter yang baik adalah menerima segala kondisi bagi PSIS entah kalah atau menang bukan cuman mencaci dan cenderung tidak memberikan solusi" tandas Boss Edi, yang juga diisukan akan dipromosikan menjadi Manajer PSIS U-21 berduet dengan Danur Risprianto (
manajemen PSIS y.l).

05 Mei 2009

Selamat Berjuang PSIS U-21

Cyber News : Tugas berat yang dipikul PSSI U-21 untuk menyelesaikan kompetisi ISL yang diperkirakan sampai akhir Juni 2009. Tongkat estafet ini diberikan Ketua Umum Sukawi Sutarip kemarin buat "the real young guns" dalam 7 pertandingan sisa pada Indonesia Superliga 2008/2009. Mampukah tim besutan pelatih Ashadi ini menuntaskan "mission imposible" ini. (snexcyber)

Tim PSIS Junior Usia 21 tahun kebawah


SKUAD PSIS U-21

Pelatih : Ashadi
Manajer Tim : Rochmad, SE
Favorit Formasi : 4-3-3

Kiper
1. M. Haris Mardyanto
21. Febri Putranto

Belakang
26. Aldhila Anjas Careca
5. Taufik Salaffudin
4. Rizki Yulian Saputra
3. Ipan Priyanto (C)
13. Djoko Santoso
7. Agung Prayoga Hermawan

Tengah
28. Iwan Wahyudi
10. Deni Setiyawan
20. Hardian Surya
19. Bagus Teguh Saputra
18. Rizki Santoso

Depan
9. Catur Setiono
14. Sukla Aji Putra
12. Muhammad Yusuf
17. Misbach Hariadi
22. Akhmad Zulkifli


FORZA PSIS SEMARANG.... !!!
RA' ONO MATINE,
RA' ONO WEDHINE..

Tim PSIS Senior dibubar digantikan PSSI U-21

  • PSIS U-21 Belum Dapat Kabar!

Cyber News : Pembubaran tim PSIS senior memang cukup mengejutkan. Insan bola Kota Lumpia seakan tak percaya mendengar kabar tersebut. Bahkan, skuad Mahesa Jenar muda yang disebut-sebut akan menggantikan peran sang senior tampil diajang Liga Super belum mendengar bahkan belum mendapat kabar terkait masalah tersebut.

Pengumuman pembubaran tim PSIS Senior ini disampaikan Ketua Umum PSIS Sukawi Sutarip sore kemarin (05/05/2009) di R.M. Yukitamakan. Tim polesan Bambang Nurdiansyah ini tidak akan melanjutkan berkompetisi di ISL. Yakni PSIS masih menyisakan 7 pertandingan lagi. Sukawi yang juga Wali Kota Semarang ini menunjuk PSIS U-21 untuk menggantikan seniornya menyelesaikan kompetisi. Alasan pembubaran ini jelas Sukawi bahwa jajaran pengurus PSIS dan manajemen tim sudah tak kuat lagi menanggung biaya kompetisi.

Detik-detik Pembubaran Tim

Bambang Nurdiansyah Sempat Bercanda

Nngengu dan Basile tidak tahu apa yang terjadi
sesudah senyumnya itu... mmm kasihan


Arsitek PSIS U-21 Ashadi saat dihubungi mengaku, belum mendapat pemberitahuan terkait peralihan tersebut. Karena itu, tak ada persiapan khusus yang dilakukan Ashadi. Bahkan, skuad PSIS U-21 yang akhir pekan lalu baru saja usai mengikuti kompetisi telah diliburkan.


"Tim senior dibubarkan? Sejauh ini belum ada kabar kalau tim senior akan dibubarkan dan digantikan U-21. Kenapa saya belum juga dihubungi. Saya baru tahu sekarang ini," ucapnya mendengar kabar tersebut, Selasa (5/5/2009).

Ashadi mengaku prihatin atas nasib yang dialami Mahesa Jenar musim ini. Pembubaran ini, menurut Ashadi, jelas akan memengaruhi persepakbolaan Semarang, apalagi kompetisi tinggal menyisakan beberapa pertandingan lagi. "Tapi kalau itu sudah menjadi keputusan dan diambil berdasar pertimbangan yang matang, apa boleh buat," sebut Ashadi

Sementara itu pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah juga menyayangkan keputusan tersebut. Pasalnya, Mahesa Jenar memiliki modal pemain muda untuk berkompetisi musim depan.

‘’Ya, mau bagaimana lagi? Ini keputusan ketua umum setelah melihat kondisi keuangan tim yang menipis,’’ tutur Bambang. Dia mengaku semula berencana untuk terus menangani tim meski terdegradasi musim depan. Itu merupakan komitmennya membina talenta-talenta muda. (sumber : Facebook, Radar, SM, Okezone)

04 Mei 2009

ISL Kompetisi Terburuk Sepanjang Masa

Cyber News : Ketidakjelasan arah kompetisi lokal yang semakin ruwet dan membingungkan membuat sejumlah pencinta bola, pengamat, suporter dan media melakukan kritik dengan berbagai cara. Kompetisi lokal melalui gelaran Indonesia Super Liga yang awalnya meningkatkan prestasi dan profesionalitas klub nyatanya 180% lebih buruk dari kompetisi sebelumnya. Hal ini diperparah dengan mentalitas bobrok pengurus PSSI yang plin-plan dengan hukum dan aturan yang dibuatnya sendiri. Apalagi tahun 2009 merupakan tahap awal untuk menentukan lima tahun kedepan dengan adanya pemilihan caleg dan presiden mendatang, membuat kompetisi ISL semakin kabur dan tidak jelas.

Bisa dikatakan kompetisi sepakbola nasional 2008/2009 adalah terburuk sepanjang masa. Ekses ISL akan berdampak besar bagi klub beberapa tahun mendatang. Terutama masalah pendanaan klub yang terancam bubar karena telah habis-habisan, tekor bahkan hutang sana-sini untuk biaya operasional dan gaji klub yang bersangkutan. Mungkinkah format ISL diterapkan lagi untuk musim mendatang, sementara saat ini klub-klub colaps dan satu-persatu mengelepar seperti ikan tanpa air. Bahkan klub yang notabene disebut kayapun sekarang kelimpungan membayar gaji pemain.

Dagelan apa lagi yang akan dilakoni PSSI saat ini sampai akhir kompetisi ISL berakhir ?? Malaikat juga tidak tahu. (MNR)

Berikut Kritik Ala Goal, monggo dinikmati....

Pemilihan Umum yang membuat PSSI meniadakan ujicoba internasional timnas melawan Selandia Baru. Bahkan, pihak kepolisian membekukan izin pertandingan sepakbola di beberapa wilayah selama masa kampanye pemilu legislatif. Akibatnya, kompetisi Superliga terpaksa diliburkan selama beberapa hari.

Sepak Sosis: Jadwal Superliga & Perizinan



Gaya kritik lainnya menyinggung soal Munaslub PSSI?

Sepak Sosis: FIFA & Ketua PSSI

01 Mei 2009

Rumba Bisa Dimainkan

Cyber News : Menghadapi Persela di Stadion Jatidiri, sore ini, angin segar berhembus ke kubu PSIS. Sayap kiri Denny Rumba yang sebelumnya absen lawan Persib, dipastikan kembali berlaga.

Di bawah mistar, posisi kiper masih dipercayakan kepada Agus Murod. ’’Mereka dapat kembali bermain. Dari pemeriksaan, kondisi terakhirnya baik dan siap tampil,’’ ujar Pelatih Bambang Nurdiansyah, kemarin.

Murod yang usai laga lawan persib mengalami cedera pada ibu jari tangan kanannya, mengaku siap tampil. Rasa sakit karena memar terus berkurang. ’’Jika ditunjuk oleh pelatih, tentu saya siap tampil, meski dengan jempol yang dibalut perban,’’ katanya.


Pemain paling senior di tubuh pasukan ’’Mahesa Jenar’’ ini menambahkan, timnya harus bisa memetik kemenangan dalam laga itu. Karenanya, dia meminta kepada seluruh rekan-rekannya untuk bermain habis-habisan.

Bambang memimta para pemainnya waspada terhadap kemungkinan kebangkitan Persela, dalam lanjutan Djarum Indonesia Super League sore ini.

Kekalahan 1-4 saat dijamu Persik dalam laga terakhir mereka, justru akan menjadikan anak-anak asuhan Widodo C Putro bakal tampil ngotot untuk meraih kemenangan.

’’Mereka tim yang bagus, seperti terlihat saat awal musim. Jika saat ini kurang greget, bisa jadi mereka butuh waktu setelah melakukan pergantian pelatih,’’ kata Bambang usai memimpin latihan sore kemarin. Masa transisi inilah yang akan coba dimanfaatkan timnya untuk mendulang poin penuh.

Pria yang akrab disapa BN ini mengaku telah melakukan sejumlah persiapan. Evaluasi atas penampilan para pemain saat menjamu Persib telah dilakukan. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sektor pertahanan maupun lini depan telah dibenahi.

’’Di lini pertahanan, para pemain sebenarnya sudah baik. Namun karena para pemain depan tidak juga bisa mencetak gol, konsentrasi barisan belakang sedikit mengendur dan akhirnya kebobolan,’’ lanjutnya..

Meski demikian, kekalahan 0-2 diakui tidak lepas dari kecerdikan barisan penyerang Persib memanfaatkan peluang. Kendurnya konsentrasi barisan belakang timnya yang digalang Heri Susilo mampu dimanfaatkan untuk mencetak gol. (SM)