Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

11 Juli 2008

Sejarah Sepakbola dari China

Cyber News : Sepak bola merupakan salah satu olah raga terfavorit di dunia. Olah raga ini bahkan telah berkembang menjadi industri hiburan yang cukup menjanjikan. FIFA yang menjadi induk dari olah raga ini telah banyak mengadakan pertandingan-pertandingan resimi yang semakin mempopulerkan sepak bola di dunia.

Berdasarkan bukti ilmiah yang sekarang ada menunjukkan bahwa sepak bola berasal dari China. Pada abad ke 2 dan ke 3 di China ada olah raga yang bernama cuju pada saat Dinasti Han berkuasa. Cuju ini digunakan untuk melatih fisik para anggota militer mereka.

Kemudian di Kekaisaran Romawi juga ditemuka olah raga yang hampir sama dengan sepak bola bernama harpastum. Olah raga ini menggunakan bola yang solid yang ukurannya lebih kecil dari pada ukuran bola sepak modern sekarang ini. Kemudian olah raga ini terus berkembang di eropa dengan berbagai macam variasi permainan.

Aturan sepak bola modern yang sekarang ini banyak dikenal sekararang ini adalah pemngembangan dari peraturan standar yang digunakan pada sekolah-sekolah di Inggris pada pertengahan abad ke 19. Peraturan ini kemudian terus berkembang hingga berdirinya IFAB (International Football Association Board) yang dibentuk pada tahun 1886. Kemudian pada tahun 1904 di Paris dibentuklah FIFA (The Federation Internationale de Football Association) yang akan menelola peraturan dan segala hal yang berkaitan dengan sepak bola dunia. FIFA ini merupakan representasi dari IFAB.

Dengan peraturan dan peralatan yang sederhana sepak bola telah berkembang hingga saat ini. Berbagai kompetisi tingkat dunia telah diadakan yaitu: World Cup yang merupakan pertandingan sepak bola antar negara di seluruh dunia, Regional Championship seperti piala eropa, amerika latin, piala asia, piala afrika dan sebagainya yang merupakan pertandingan antar negara dalam satu wilayah benua. Selain itu masih ada pertandingan Liga domestik hingga liga regional dan dunia yang diikiuti oleh klub.

Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha.

Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti “menerjang bola dengan kaki”. Sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang.

Jepang pun tidak mau ketinggalan. Sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah mengenal permainan ini. Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat dari kulit kijang berisi udara.

Yang menarik, ada legenda pada abad pertengahan. Konon saat itu, seluruh desa mengikuti satu permainan bola. Bola yang terbuat dari tengkorak, ditendang satu diantara warga ke arah desa tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa itu, bola dilanjutkan ditendang ke desa selanjutnya.

Bicara tentang sejarah, olah raga sepak bola modern terlahir pada pertengahan abad ke 19 di Inggris. Akan tetapi, F.I.F.A.(Federation of International Football Association) pada tahun 2004 sudah secara resmi mengakui bahwa sepak bola paling awal sekali berasal dari Tiongkok, kala itu disebut Cu Ju (baca: Ju Cü). Permainan sepak bola tertua ini, bisa ditelusuri hingga lebih dari 2400 tahun yang lalu pada masa Chun Qiu Zhan Guo ( Musim semi musim gugur negara-negara berperang) dan telah melewati silih pergantian dinasti dan dalam jangka waktu lama tidak surut. Yang lebih penting lagi ialah, orang Tiongkok kuno ternyata sudah sejak dini untuk jenis olah raga sepak bola ini telah mengukuhkan semangat sportifitas dan standard etika yang ketat.

Cu Ju adalah kegiatan sepak bola terawal yang dicatat dalam notasi sejarah. Menurut catatan Siasat negara berperang, pada zaman Chun Qiu (musim semi dan musim gugur, antara tahun 722 s/d 481 S.M.) ibu kota dari negara Qi: Lin Zi, Cu Ju sudah popular. Cu Ju kala itu disebut pula “?? /Ta Ju, baca: Da cü”. Cu dan Ta, sama-sama berarti menendang, Ju bermakna : bola. Sesuai kitab Tai Ping Qing Hua, bola pada zaman dinasti Han “Terbuat dari kulit sebagai bahan luarnya dan membungkus bahan dalamnya yang berisi rambut”.

Liu Xiang dari zaman dinasti Han (tahun 206 S.M s/d 220 Masehi) mencatat di bukunya: Catatan Lain bahwa: “Pemain Cu Ju / sepak bola, konon diciptakan oleh Huang Di (kaisar Kuning). Disebutkan mulai zaman Zhan Guo (Negara saling berperang), Ta Ju identik dengan semangat tempur prajurit. Maka dari itu menggembleng laskar, diketahui yang berkemampuan hal tersebut. Selain suka permainannya juga menyatakan berlatih”. Tai Ping Qing Hua selain itu juga mencatat: “Ta Ju bermula pada pasca Xuan (kaisar Huang Di). Permainan dari latihan seni bela diri di dalam markas militer.” Dari situ bisa diketahui bahwa kegiatan persepak-bolaan di kala zaman Han selain sejenis olahraga dan hiburan, juga adalah semacam pelatihan fisik dan mental prajurit dan menyeleksi ketahanan fisik serta pelatihan militer yang menunjang semangat tempur.

Seorang bernama Li You dari dinasti Han pernah menulis tentang Ju Cheng Ming (Piagam kota bola), telah mencatat perlengkapan lapangan sepak bola pada masa dinasti Han dan ringkasan tentang kegiatan pertandingan, bahkan menjelaskan tentang persyaratan etika yang harus dimiliki oleh wasit dan pemain. Piagam tersebut merefleksikan bahwa olahraga sepak bola ala Tiongkok sudah semenjak zaman Han dibuatkan sebuah system yang cukup lengkap, seperti diungkapkan sbb:

Di dalam piagam disebutkan Ju (bola) dan Ju Chang (lapangan bola), diartikan bola dan lapangan bola melambangkan langit dan bumi, Yin dan Yang. Ketentuan pembuatan pintu bola, yakni pada kedua ujung masing-masing dipasang 6 buah pintu bola berbentuk lobang model Rembulan yang disebut Ju Shi (ruang bola), dijadikan sebagai target penyerangan, dalam perlombaan masing-masing pihak ada 12 pemain. Kalimat ”(Jian Chang Li Ping, Qi Li You Chang)” menjelaskan dalam perlombaan kedua pihak harus memilih kapten dan wasit. Sedangkan pertandingan memiliki peraturan tanding yang stabil, ke 2 pihak harus melaksanakannya sesuai peraturan.

Selanjutnya piagam menjelaskan, pada zaman Han olahraga sepak bola mensyaratkan wasit dan pemain pertandingan harus memiliki etika bermain. ”(Bu Yi Qin Shu, Bu You A Si)” berarti persyaratan kepada sang wasit. Wasit pada saat melaksanakan peraturan pertandingan harus adil tidak memihak, tidak tunduk pada hubungan pribadi, tidak boleh condong kepada salah satu pihak. ”(Duan Xin Ping Yi, Mo Yuan Qi Fei)”, bermakna persyaratan terhadap para pemain. Pemain harus berkarakter lurus, tenang dan sabar, walau kalah bertanding, juga tidak diperkenankan sembarangan mengomel dan menyalahkan pihak lain. ”(Ju Zheng You Ran, Kuang Hu Zhi Ji)”, menunjukkan bahwa olahraga sepak bola saja harus memiliki standard etika seperti ini, apalagi masalah pemerintahan sudah sepatutnya demikian

Dari Ju Cheng Ming bisa diketahui bahwa pada zaman Tiongkok kuno 2000 tahun lebih yang lalu, orang-orang sudah jauh hari menegakkan etika olah raga yang positif, selain menuntut semangat kompetisi yang adil sportif bahkan terhadap wasit dan pemain mensyaratkan moral yang ketat dan standard karakter. Dewasa ini persepakbolaan Tiongkok menghadapi etika bobrok kecurangan wasit dan main sabun, sehingga tidak bergairah dan lesu supporter, hal tersebut diatas semestinya berefek sebagai peringatan dan panutan yang baik.

Zaman dinasti Tang (baca: Dang) adalah perkembangan Cu Ju Tiongkok yang paling berjaya. Orang zaman Tang melakukan perombakan besar terhadap Ju (bola), yaitu bola dari berinti padat dirubah berinti kosong, kantongan udara menggantikan material pengisi, disebut Qi Qiu (baca: Ji Jiu = bola udara). Bola yang direvolusi bertambah daya pantulnya, sehingga dalam bidang teknik dan strategi sepak bola memperoleh lonjakan besar, telah membuat sepak bola semakin bervariatif. Orang Tang juga mengganti pintu bola dengan Ju Shi ( ruang bola), pada kedua ujung lapangan didirikan tonggak yang dipasangi jala yang membentuk pintu bola / gawang. Cu Ju Tiongkok juga menyebar ke Jepang pada saat zaman Tang tersebut.

Pada zaman dinasti Song ditandai dengan pendirian tim Cu Ju dari kalangan rakyat, Perkumpulan Qi Yun, Perkumpulan Yuan, dll adalah Perkumpulan Bola yang tersohor kala itu. Perkumpulan-perkumpulan tersebut memiliki teknik yang handal dan tendangan beragam, selain itu giat mempromosikan kegiatan Cu Ju dan pertandingannya. Buku (Hui Chen Hou Lu = > Catatan akhir tentang Menebar Debu) dari Wang Mingqing mencatat sbb: Ketika itu seseorang bernama Gao Qiu (baca: Kao Jiu) dari perkumpulan Yuan , karena memiliki teknik bola super, sampai diangkat menjadi Komandan Depan Istana oleh sang kaisar, boleh dibilang ia adalah bintang sepak bola pertama di dunia.

Yang patut disebut juga adalah pendiri dinasti Song / Song Tai Zu bernama Zhao Kuangyin, sangat menggemari “Cu Ju”, konon seni bolanya juga termasuk hebat. Para pelukis dari dinasti yang berlainan pernah membuat karya berthema Song Taizu bermain “Cu Ju”.

Namun Cu Ju sesampainya pada dinasti Ming mulai memudar. Pendiri dinasti Ming/ Ming Taizu pernah memerintahkan pelarangan prajurit bermain Cu Ju, bahkan ada prajurit karena melanggar larangan tersebut sehingga dipotong kaki kanannya. Dinasti Qing juga tidak melanjutkan kegiatan Cu Ju, yang membuatnya menuju kepunahan.

Sampai pasca perang candu, seiring dengan kedatangan penginjil dan para pedagang barat. sepak bola modern baru menyebar masuk ke Tiongkok. (

Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha.

Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti “menerjang bola dengan kaki”. Sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang.

Jepang pun tidak mau ketinggalan. Sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah mengenal permainan ini. Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat dari kulit kijang berisi udara.

Yang menarik, ada legenda pada abad pertengahan. Konon saat itu, seluruh desa mengikuti satu permainan bola. Bola yang terbuat dari tengkorak, ditendang satu diantara warga ke arah desa tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa itu, bola dilanjutkan ditendang ke desa selanjutnya.

Bicara tentang sejarah, olah raga sepak bola modern terlahir pada pertengahan abad ke 19 di Inggris. Akan tetapi, F.I.F.A.(Federation of International Football Association) pada tahun 2004 sudah secara resmi mengakui bahwa sepak bola paling awal sekali berasal dari Tiongkok, kala itu disebut Cu Ju (baca: Ju Cü). Permainan sepak bola tertua ini, bisa ditelusuri hingga lebih dari 2400 tahun yang lalu pada masa Chun Qiu Zhan Guo ( Musim semi musim gugur negara-negara berperang) dan telah melewati silih pergantian dinasti dan dalam jangka waktu lama tidak surut. Yang lebih penting lagi ialah, orang Tiongkok kuno ternyata sudah sejak dini untuk jenis olah raga sepak bola ini telah mengukuhkan semangat sportifitas dan standard etika yang ketat.

Cu Ju adalah kegiatan sepak bola terawal yang dicatat dalam notasi sejarah. Menurut catatan Siasat negara berperang, pada zaman Chun Qiu (musim semi dan musim gugur, antara tahun 722 s/d 481 S.M.) ibu kota dari negara Qi: Lin Zi, Cu Ju sudah popular. Cu Ju kala itu disebut pula “?? /Ta Ju, baca: Da cü”. Cu dan Ta, sama-sama berarti menendang, Ju bermakna : bola. Sesuai kitab Tai Ping Qing Hua, bola pada zaman dinasti Han “Terbuat dari kulit sebagai bahan luarnya dan membungkus bahan dalamnya yang berisi rambut”.

Liu Xiang dari zaman dinasti Han (tahun 206 S.M s/d 220 Masehi) mencatat di bukunya: Catatan Lain bahwa: “Pemain Cu Ju / sepak bola, konon diciptakan oleh Huang Di (kaisar Kuning). Disebutkan mulai zaman Zhan Guo (Negara saling berperang), Ta Ju identik dengan semangat tempur prajurit. Maka dari itu menggembleng laskar, diketahui yang berkemampuan hal tersebut. Selain suka permainannya juga menyatakan berlatih”. Tai Ping Qing Hua selain itu juga mencatat: “Ta Ju bermula pada pasca Xuan (kaisar Huang Di). Permainan dari latihan seni bela diri di dalam markas militer.” Dari situ bisa diketahui bahwa kegiatan persepak-bolaan di kala zaman Han selain sejenis olahraga dan hiburan, juga adalah semacam pelatihan fisik dan mental prajurit dan menyeleksi ketahanan fisik serta pelatihan militer yang menunjang semangat tempur.

Seorang bernama Li You dari dinasti Han pernah menulis tentang Ju Cheng Ming (Piagam kota bola), telah mencatat perlengkapan lapangan sepak bola pada masa dinasti Han dan ringkasan tentang kegiatan pertandingan, bahkan menjelaskan tentang persyaratan etika yang harus dimiliki oleh wasit dan pemain. Piagam tersebut merefleksikan bahwa olahraga sepak bola ala Tiongkok sudah semenjak zaman Han dibuatkan sebuah system yang cukup lengkap, seperti diungkapkan sbb:

Di dalam piagam disebutkan Ju (bola) dan Ju Chang (lapangan bola), diartikan bola dan lapangan bola melambangkan langit dan bumi, Yin dan Yang. Ketentuan pembuatan pintu bola, yakni pada kedua ujung masing-masing dipasang 6 buah pintu bola berbentuk lobang model Rembulan yang disebut Ju Shi (ruang bola), dijadikan sebagai target penyerangan, dalam perlombaan masing-masing pihak ada 12 pemain. Kalimat ”(Jian Chang Li Ping, Qi Li You Chang)” menjelaskan dalam perlombaan kedua pihak harus memilih kapten dan wasit. Sedangkan pertandingan memiliki peraturan tanding yang stabil, ke 2 pihak harus melaksanakannya sesuai peraturan.

Selanjutnya piagam menjelaskan, pada zaman Han olahraga sepak bola mensyaratkan wasit dan pemain pertandingan harus memiliki etika bermain. ”(Bu Yi Qin Shu, Bu You A Si)” berarti persyaratan kepada sang wasit. Wasit pada saat melaksanakan peraturan pertandingan harus adil tidak memihak, tidak tunduk pada hubungan pribadi, tidak boleh condong kepada salah satu pihak. ”(Duan Xin Ping Yi, Mo Yuan Qi Fei)”, bermakna persyaratan terhadap para pemain. Pemain harus berkarakter lurus, tenang dan sabar, walau kalah bertanding, juga tidak diperkenankan sembarangan mengomel dan menyalahkan pihak lain. ”(Ju Zheng You Ran, Kuang Hu Zhi Ji)”, menunjukkan bahwa olahraga sepak bola saja harus memiliki standard etika seperti ini, apalagi masalah pemerintahan sudah sepatutnya demikian

Dari Ju Cheng Ming bisa diketahui bahwa pada zaman Tiongkok kuno 2000 tahun lebih yang lalu, orang-orang sudah jauh hari menegakkan etika olah raga yang positif, selain menuntut semangat kompetisi yang adil sportif bahkan terhadap wasit dan pemain mensyaratkan moral yang ketat dan standard karakter. Dewasa ini persepakbolaan Tiongkok menghadapi etika bobrok kecurangan wasit dan main sabun, sehingga tidak bergairah dan lesu supporter, hal tersebut diatas semestinya berefek sebagai peringatan dan panutan yang baik.

Zaman dinasti Tang (baca: Dang) adalah perkembangan Cu Ju Tiongkok yang paling berjaya. Orang zaman Tang melakukan perombakan besar terhadap Ju (bola), yaitu bola dari berinti padat dirubah berinti kosong, kantongan udara menggantikan material pengisi, disebut Qi Qiu (baca: Ji Jiu = bola udara). Bola yang direvolusi bertambah daya pantulnya, sehingga dalam bidang teknik dan strategi sepak bola memperoleh lonjakan besar, telah membuat sepak bola semakin bervariatif. Orang Tang juga mengganti pintu bola dengan Ju Shi ( ruang bola), pada kedua ujung lapangan didirikan tonggak yang dipasangi jala yang membentuk pintu bola / gawang. Cu Ju Tiongkok juga menyebar ke Jepang pada saat zaman Tang tersebut.

Pada zaman dinasti Song ditandai dengan pendirian tim Cu Ju dari kalangan rakyat, Perkumpulan Qi Yun, Perkumpulan Yuan, dll adalah Perkumpulan Bola yang tersohor kala itu. Perkumpulan-perkumpulan tersebut memiliki teknik yang handal dan tendangan beragam, selain itu giat mempromosikan kegiatan Cu Ju dan pertandingannya. Buku (Hui Chen Hou Lu = > Catatan akhir tentang Menebar Debu) dari Wang Mingqing mencatat sbb: Ketika itu seseorang bernama Gao Qiu (baca: Kao Jiu) dari perkumpulan Yuan , karena memiliki teknik bola super, sampai diangkat menjadi Komandan Depan Istana oleh sang kaisar, boleh dibilang ia adalah bintang sepak bola pertama di dunia.

Yang patut disebut juga adalah pendiri dinasti Song / Song Tai Zu bernama Zhao Kuangyin, sangat menggemari “Cu Ju”, konon seni bolanya juga termasuk hebat. Para pelukis dari dinasti yang berlainan pernah membuat karya berthema Song Taizu bermain “Cu Ju”.

Namun Cu Ju sesampainya pada dinasti Ming mulai memudar. Pendiri dinasti Ming/ Ming Taizu pernah memerintahkan pelarangan prajurit bermain Cu Ju, bahkan ada prajurit karena melanggar larangan tersebut sehingga dipotong kaki kanannya. Dinasti Qing juga tidak melanjutkan kegiatan Cu Ju, yang membuatnya menuju kepunahan.

Sampai pasca perang candu, seiring dengan kedatangan penginjil dan para pedagang barat. sepak bola modern baru menyebar masuk ke Tiongkok.

0 komentar:

Posting Komentar