Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

26 Februari 2010

Langkah PSIS Makin Berat

Snexcyber : PSIS gagal revans atas Deltras Sidoarjo. Di laga kandang sore kemarin, Mahesa Jenar hanya mampu bermain imbang tanpa gol.

Di putaran pertama lalu, tim Kota ATLAS kalah 0-2. Dua gol itu dicetak melalui titik putih. Hasil seri tersebut merupakan ketiga yang diraih Cristiano Lopes dan kawan-kawan di laga kandang pada Kompetisi Divisi Utama 2010.

Sebelumnya, tim kebanggaan Kota Semarang ini ditahan imbang oleh Persikota Kota Tangerang dan Persidafon Dafonsoro pada putaran pertama lalu.


Hasil seri tersebut membuat langkah PSIS semakin berat untuk mendapatkan tiket ke babak delapan besar. Hingga pertandingan ke-14 ini, anak-anak Semarang mengemas nilai 21 dari enam menang, tiga seri, dan lima kalah.

‘’Anak-anak kurang tenang. Padahal, kita memiliki banyak peluang. Taktik dan strategi jadi tak berjalan,’’ ungkap pelatih PSIS Hanafing
Laga lawan Deltras sore kemarin menyedot penonton sekitar 20 ribu. Semua tribune penuh sesak penonton yang ingin menyaksikan aksi-aksi pemain pujaannya. Itu merupakan jumlah penonton terbanyak selama Kompetisi Divisi Utama ini.

Suporter Panser Biru yang berada di tribun selatan pun tak henti-hentinya memberikan dukungan anak-anak asuhan Hanafing dengan yel-yel dan lagu-lagu yang membakar semangat serta motivasi.

Begitu pula dengan Snex yang ada di tribun utara. Mereka tak mau ketinggalan dengan saudara tuanya, Panser Biru, yang terus memberikan dukungan kepada anak-anak Semarang.
Dukungan penuh dari penonton membuat pemain tampil agresif pada awal babak pertama.

Serangan-serangan yang dibangun dari lini ke lini menciptakan momen-momen yang menggetarkan hati penonton. Banyak peluang yang dimiliki oleh Cristiano Lopes, Imral Usman, Miro Baldo Bento, atau Gustavo Chena. Namun, itu tak juga bisa menggetarkan jala Deltras yang dijaga Dwi Kuswanto. Penonton pun dibuat geregetan.

Deltras sendiri bermain bertahan pada babak pertama. Hampir separuh lebih pemainnya dikonsentrasikan ke daerah tersebut. Mereka cukup disiplin dalam menjaga daerah pertahanannya.
Dilempari Botol Meski tetap menguasai jalannya permainan, PSIS susah menembus tembok pertahanan Deltras. Hal itu menjadikan Lopes dan kawan-kawan mulai frustasi. Mereka kurang tenang bermain dan terburu-buru mencetak gol saat berada di kotak penalti.

Sebenarnya PSIS mendapat hadiah setidaknya dua penalti lantaran pemain lawan handsball di kotak terlarang. Namun, wasit Kusni dari Samarinda tidak menunjuk titik putih. Begitu juga ketika Lopes dijatuhkan di kotak penalti oleh pemain belakang Deltras. Lagi-lagi wasit menganggap itu tidak sebagai pelanggaran.

Keputusan-keputusan wasit yang kurang tegas itu membuat suporter tuan rumah marah. Usai pertandingan, saat masuk ruang ganti, penonton di tribun barat pun melempari wasit dengan botol-botol minuman. (SM)

3 komentar:

info spesial mengatakan...

Maju terus PSIS maju terus sepak bola indonesia

Rumah Dijual mengatakan...

Semangat PSIS, ayoooo maju terus..

imamtb mengatakan...

Ga peduli orang mau bilang apa, Yang penting PSIS TETAP SEMANGAT !!

Posting Komentar