Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

23 Oktober 2010

Welcome, SEMARANG UNITED FC

Snexcyber : Kelahiran SEMARANG UNITED FC sudah didepan mata. Embrio reformasi sepakbola nasional sudah disemai di kota kita tercinta. Respek yang besar buat semua pihak yang turut andil membidani klub sepakbola profesional ya...ng akan berlaga di IPL ini. Bangga kota tercintaku ini memiliki wakil disana.

Suporter masih mendua hati. Malu malu tapi mau. Historis serta ikatan emosional yang teramat panjang dengan PSIS Semarang sejak 1932 tak bisa dipungkiri membuat mayoritas suporter tak bisa membuka hati untuk kehadiran SU. Bahkan ada militan PSIS yang berkata; Yen ora PSIS ora. Berbahagialah PSIS Semarang memiliki pendukung pendukung setia seperti itu.

Tapi saya yakin cepat atau lambat publik bola Semarang akan bisa menerima kehadiran SU di hati mereka, tanpa harus meninggalkan PSIS Semarang. Keduanya akan berdampingan menjadi pujaan publik sesuai peranan masing-masing.

Suporter perlu diedukasi, bahwa SU terlahir bukan untuk MENGGANTIKAN (substitute), tetapi justru saling MELENGKAPI (complement) eksistensi PSIS Semarang. SU adalah alat perjuangan PSIS untuk menyikapi berhembusnya angin perubahan yang sedang menerpa jagad sepakbola negeri ini.

SU adalah paradigma baru dalam bersepakbola. Ini profesional bung, bukan amatiran. Jangan dikelola secara politis, tapi mesti digarap secara bisnis. INDUSTRI SEPAKBOLA membutuhkan sentuhan-sentuhan profesional tulen yang tak terkait sama sekali dengan rezim politik yang berkuasa. Jika masih ada prioritas anak walikota duduk di singasana, lebih baik SU dibuang kelaut saja. Jika siapa yang duduk disana masih terkait warna bendera (politik), lebih baik SU dikubur sebelum memberi arti apa-apa.

SU bukan organisasi sosial, yang menampung pribadi dan individu yang ingin terkenal. SU seharusnya dikelola oleh beberapa orang yang mengerti sepakbola dan ingin berprestasi melalui sepakbola. SU bukan tempat mengabdi tanpa gaji. Disini semua kompetensi dihargai secara profesional berbasis kinerja dan prestasi.

Saatnya dimulai era dimana Manager sebuah klub sepakbola adalah sebuah Profesi. Bukan sambilan, apalagi pengabdian. Digaji tinggi, dengan target pencapaian prestasi. Jika target tak tercapai, sudah pasti ada konsekwensi. Namanya profesional kan bung? Jangan sampai Manager justru disuruh jadi tukang tombok yang bisa diolok olok.

SU tentunya harus berbentuk PT dan berbadan hukum, dengan pemegang saham yang memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Bung Novel Bakrie selaku tokoh reformis menurut saya wajar saja punya saham kosong (goodwill) kisaran 10 s/d 15% di PT SU, dan sisanya ditawarkan kepada para pengusaha yang gila bola secara proporsional. Jangan dikuasai oleh para oportunis dan politisi bung!

Terus terang saya kurang paham detail soal alur skenario dana talangan dari PT LPI yang miliaran Rupiah itu dan prosedur pengembaliannya, yang tentunya dicatat sebagai hutang-piutang di neraca laba rugi. Tapi saya hanya berwacana bahwa seharusnya didalam PT Semarang United ini ada 3 Direktur, yaitu DIREKTUR UTAMA yang diduduki oleh Novel Bakrie, dibantu Direktur Komersial dan Direktur Teknik. Dirut wajib dijabat oleh pemegang saham. Kalau 2 Direktur lainnya boleh dijabat oleh profesional yang digaji.

DIREKTUR TEKNIK bertugas menunjuk Manager Tim, serta memiliki kewenangan menerima atau menolak pelatih dan pemain yang direkomendasikan oleh Manager Tim. Direktur Teknik melakukan nego kontrak dan besaran gaji pelatih serta pemain.

Tapi dalam pengelolaan tim sehari-hari, dan juga saat menjalani pertandingan home ataupun away, kepemimpinan dan pendampingan berada ditangan Manager Tim dan Pelatih. Direktur Teknik tak memiliki akses langsung ke pemain, apalagi intervensi ke strategi di lapangan. Hanya bisa dilakukan melalui Manager Tim atau Pelatih.

DIREKTUR KOMERSIAL bertugas mengelola budget yang sudah direncanakan dalam 1 musim kompetisi supaya cukup. Membawahi Panpel, Marketing, dan Keuangan. Direktur Komersial bertugas menjaga kondisi cashbank jangan sampai defisit, sekaligus mesti aktif berkreasi dengan unit-unit bisnis supaya bisa menggelontorkan dana operasional kebutuhan tim.

MANAGER TIM adalah profesional yang mengerti bola dan digaji untuk mengurusi tim, mendampingi tim, supaya tim berprestasi. Dikontrak 1 musim kompetisi. Tugas pokoknya menjaga harmonisasi tim, memotivasi tim, dan menjadi soulmate pelatih. Jika ada konflik di internal tim, maka dialah yang bertugas menyelesaikannya. Manager Tim adalah pihak yang menjadi representasi tim secara administratif di PT LPI dan juga dimuka umum (media serta masyarakat umum).

Struktur organisasi tim tak perlu gemuk dan mengakomodir kepentingan banyak orang. Justru harus ramping tapi efektif. Jika ada fungsi-fungsi lain yang diperlukan dalam menunjang kinerja tim, biarlah dilengkapi oleh Manager Tim. Budget untuk pos kelengkapan organisasi tim juga menjadi wewenang Manager Tim.

Jadi simpel saja, setelah PT SU dibentuk, rapat Direksi menghasilkan output budget anggaran yang akan dialokasikan kepada tim selama 1 musim kompetisi. Kemudian menunjuk Manager Tim yang diberi mandat menjalankan tugas dengan target tertentu dan budget tertentu. Manager Tim mesti mampu membuat sebuah ACTION PLAN yang dipresentasikan kepada Direksi.

Soal siapa pelatih dan pemain yang akan direkrut, itu wewenang mutlak Manager Tim untuk memberikan rekomendasi. Direktur Teknik tak boleh intervensi, kecuali menyetujui atau menolak, dan menentukan besaran gaji. Menunjuk pelatih adalah kewenangan Manager Tim karena salah satu kunci keberhasilan tim ada di faktor pelatih, dan kita tahu tanggung jawab prestasi berada ditangan Manager Tim.

Wow, sejak tadi asyik berkhayal soal SEMARANG UNITED. Padahal bayi yang dimaksud belum lahir ke dunia ini.

Bravo kota Semarang !! Bravo PSIS !!


Penulis Ari Wibowo adalah Pemerhati PSIS Semarang

0 komentar:

Posting Komentar