Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

10 Oktober 2008

Yoyok terancam sanksi berat

General Manager PSIS, Yoyok Sukawi terancam sanksi berat menyusul insiden usaha pemukulan terhadap wasit Sunarjo Joko (Jember) yang memimpin pertandingan PSIS vs PSMS (Medan) dalam lanjutan Kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Kamis (9/10). Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan SH saat dihubungi Wawasan, Jumat (10/10) pagi tadi mengakui, secara lisan pihaknya sudah menerima laporan dari pengawas pertandingan partai PSIS vs PSMS.

Sesuai agenda Komdis, pihaknya akan memanggil Yoyok Sukawi, wasit Sunarjo Joko dan wasit pengganti, panpel pertandingan, dan pengawas pertandingan, dalam sidang Komdis di Jakarta, Selasa (14/10) mendatang.

’’Kami menyesalkan insiden pemukulan tersebut. Apalagi, gambar pemukulannya di halaman satu sejumlah koran. Itu kan telanjang sekali. Sanksi tetap akan kami jatuhkan kepada Yoyok. Soal sanksi bakal diputuskan dalam sidang nanti,’’ kata Hinca berapi-api.

Disinggung soal pemukulan itu akibat kepemimpinan wasit yang tak adil? Hinca menandaskan, apa pun alasannya, pemukulan wasit tak bisa dibenarkan. Seburukburuknya wasit, lebih buruk sebuah pertandingan tanpa ada wasit.

"Melihat kasus ini, ibarat menangkap basah pencuri di tengah kota. Kita bisa menangkapnya, tapi apakah kita dibenarkan memukul atau membunuhnya? Tidak boleh itu," kata advokat yang paling disegani di jajaran Komdis PSSI tersebut.

Menurut Hinca, kasus pemukulan wasit adalah insiden kedua pasca Lebaran. Kasus pertama, insiden pemukulan oleh ofisial Mitra Kukar (Samarinda) kepada wasit saat bertanding melawan Persikaba (Bandung) di Divisi I. "Dua kasus itu, akam kami sidang bersama-sama," kata Hinca yang memimpin Komdisi sejak 2007 itu.

Soal kemungkinan sanksi kepada Yoyok? Hinca menandaskan, tergantung hasil sidang. Pihaknya menunggu semua laporan tertulis masing-masing pihak yang terkait dalam partai tersebut.

"Semua akan jelas dalam sidang nanti. Misalnya, sanksi bagi penonton dan Yoyok yang ikut memukul. Selama ini, sanksi paling berat yang kami jatuhkan kepada pemain Arema, Emile Mbamba yang memukul wasit dan diganjar lima tahun," katanya.

Jengkel


Sementara itu Yoyok Sukawi kepada wartawan usai pertandingan mengatakan, dirinya nekat berusaha memukul karena sangat jengkel dan tidak dapat mengendalikan emosi atas kepemimpinan wasit yang jelas merugikan timnya.

Menurutnya, PSMS seharusnya mendapatkan hukuman tendangan penalti sebanyak tiga kali, karena pemainnya handsball dua kali dan sekali melakukan pelanggaran di kotak terlarang.

"Bagaimana tidak emosi. Tim PSIS dibiayai dengan dana swadaya. Kami mencari dana sendiri, tanpa APBD. Namun yang terjadi di lapangan sangat mengecewakan, semuanya hanya sandiwara. Wasit sangat mengecewakan," ujar Yoyok.

Terkait tindakannya, dia mengatakan siap jika nantinya Komdis PSSI akan memberinya sanksi. "Kami siap jika Komdis memberi sanksi. Namun saya juga meminta agar BLI tidak lagi menurunkan wasit seperti itu," pungkas Yoyok.

Sementara itu Panpel PSIS Wahyu Winarto meminta maaf atas terjadinya insiden yang tidak diharapkan tersebut. Pihaknya berjanji ke depan akan lebih memperbaiki lagi hingga insiden tersebut tidak terulang kembali.

"Kami seluruh Panpel meminta maaf kepada penonton, rekan-rekan wartawan dan pihak keamanan. Semoga pada pertandingan selanjutnya tidak terulang kembali, " kata lelaki yang akrab dipanggil Liluk ini. (wawasan)

1 komentar:

anti anarkis mengatakan...

~x( ~x( ~x( ~x( ~x( ~x( ~x( ~x(

Posting Komentar