Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

09 Februari 2010

PSSI Lempar Wacana Suporter di Jawa Tak Boleh Tandang

Snexcyber : Banyaknya kerusuhan yang dilakukan oleh pendukung atau suporter sepak bola yang kebanyakan terjadi di Jawa kini membuat PSSI kian geram.

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid pun melemparkan wacana untuk suporter di Jawa tidak boleh melihat pertandingan tandang (di luar kandang). Ini diusulkannya saat ia memberikan sambutan usai pelantikan Pengda PSSI Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa malam (9/2/2010).

Menurutnya, banyak kasus kerusuhan antar suporter di Jawa yang telah terjadi. Misalnya, jika Arema datang ke Surabaya selalu terjadi bentrokan antara suporter, begitu pula sebaliknya jika Persebaya Ke Arema, pasti juga terjadi bentrokan antar suporter.


Sama halnya, seperti beberapa saat lalu Persebaya datang ke Bandung untuk bertandang ke Persib. "Sejauh ini suporter Persebaya tidak pernah bentrok dengan pendukung Persib, tapi kerusuhan malah terjadi di Solo saat suporter Persebaya naik kereta api dilempari masyarakat Solo dengan menggunakan batu. Itu kan sangat mengerikan dan tidak seharusnya terjadi," katanya.

Dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan suporter, kata Nurdin, tentu akan berimbas pula bagi klub kebanggaan mereka. "Ada sanksi yang didapatkan dari Komisi Disiplin (Komdis), tapi saya rasa sanksi yang diberikan pun tidak efektif. Ada apa dengan para suporter di Jawa ini? Mengapa cenderung anarkis?" ungkapnya.

Nurdin mengatakan, dalam hal ini suporter memang perlu dibina. "Jika suporter ada untuk memeriahkan dan memberikan dukungan memang perlu, karena sepak bola tanpa pendukung akan susah berkembang. Namun, jika ada banyak pendukung tapi anarki, itu yang membuat sepak bola nasional kita akan lebih sulit untuk berkembang," paparnya.

Ia pun meminta pada Pengda PSSI Jatim yang akan melakukan rapat pengda untuk membahas persoalan kasus kerusuhan suporter. "Untuk suporter tidak boleh melihat pertandingan tandang, kalau bisa juga dibahas," tuturnya.

Menurutnya, Jatim memang perlu menyelesaikan persolan ini, karena Jatim memiliki banyak klub sepak bola yang berlaga di liga nasional. "Persolan ini pada dasarnya menjadi tanggung jawab bersama, tapi untuk saat ini wacana larangan melihat pertandingan tandang bagi suporter hendaknya dibahas dulu di Jatim," kata dia.

Bagi Nurdin, Jatim merupakan provinsi yang istimewa. "Jatim adalah gudangnya prestasi bagi sepak bola nasional. Banyak pemain nasional asal Jatim, banyak klub Jatim yang memenangi liga nasional. Namun, di balik banyaknya prestasi, Jatim juga gudangnya masalah. Jika tidak segera diselesaikan, maka prestasi yang diraih pun tidak lagi menjadi istimewa lagi," tegasnya. (kompas)

0 komentar:

Posting Komentar