Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

09 Mei 2009

Kami Rela Ngamen dan Ngemis Buat PSIS

Cyber News : Menindaklanjuti gonjang ganjing PSIS yang akhir-akhir ini, maka PP SNEX bergerak cepat untuk melakukan konsolidasi intenal suporter. Ini terkait dengan berita bombastik dari berbagai media dan dari mulut-kemulut bahwa PSIS telah BUBAR. Hal ini menimbulkan gejolak di kalangan grassroot SNEX yang secara emosional mensikapi hal ini. Gerakan PEOPLE POWER SUPORTER SNEXERS yang akan turun kejalan merebak santer baik lewat korwil dan juga SMS.

Ngamen : Edy Purwanto (Ketua SNEX-Pegang gitar)

Hal ini sangat dimaklumi, bahwa PSIS merupakan milik kita semua. Siapa yang membela, peduli dan mengangkat martabat Semarang kalau bukan suporter. Jargon "PSIS SAK MODARE", atau "DUKUNG PSIS SAMPAI KIAMAT", sudah mendarah daging di setiap nadi mereka. Darah sudah bukan merah lagi, darah suporter militan PSIS ini sudah berubah biru, dan terus menyatu sampai ke liang kubur.

Nah pada malam jum'at itulah (7/5) anggota Snexer dikumpulkan untuk menyatukan issu yang 'ngalor-ngidul' agar mencapai satu persepsi kata yang benar mengenai kondisi PSIS serta persepsi tersebut segera mungkin di sampaikan kalangan grassroot agar jangan sampai terjadi anarki radikal.

Yel-yel khas Suporter pindah di jalanan kota Semarang

Adapun pertemuan itu dilaksanakan di trotoar jalan tepatnya di depan gedung Pandanaran. Inti dari pertemuan tersebut yakni menegaskan kembali bahwa PSIS tidak bubar, melaikan timnya-lah yang dibubarkan. Namun pembubaran inipun masih penuh misteri karena masih tarik ulur di elit manajemen PSIS dan pihak-pihak terkait.

Setelah curah ide antar sesama SNEXER maka secara spontanitas melakukan aksi extreme yakni NGEMIS DAN NGAMEN kepada warga kota Semarang. Adapun yang menjadi sasaran kegiatan ini yaitu di bundaran Tugu Muda dan 'bangjo' di sekitarnya. Bagi tugas... ada yang ngamen, ada yang ngemis, dan juga melakukan orasi di pinggir jalan disertai yel-yel PSIS yang biasanya dilakukan di Stadion Jatidiri kiri berpindah di Tugu Muda, dan Lawang Sewu.

Semoga Dana malam ini bisa membeli
pelatih sebagus Jose Mourinho.. he..he..

Sebenarnya makna dari aksi NGEMIS dan NGAMEN ini adalah menggugah seluruh komponen kota Semarang untuk peduli terhadap PSIS Semarang yang sangat membutuhkan bantuan dana untuk terus melanjutkan kompetisi ISL sampai akhir. Aksi penggalangan dana ini harus dimulai dan suporterlah yang memulainya.


AKSIPUN BERLANJUT..

Aksi yang dilakukan beberapa jam tersebut, menimbukan keinginan-tahuan orang-orang disekitarnya. Kotak sumbangan dari dus aqua perlahan-lahan terisi selembar-demi lembar uang. Harapan itu ada.. bahwa sebenarnya warga kota Semarang banyak yang cinta terhadap PSIS Semarang mereka rela untuk menyumbangkan uangnya daripada jajan bakso atau beli tiket wahana 'uji nyali' di Lawang Sewu.

Edy Purwanto Menerima ANTEVE untuk wawancara

Aksi ini terus berlanjut ke-esokan harinya, ba'da Ashar para SNEXER berangkat menuju kantor Manajemen PSIS Semarang di Jalan Ki Mangun Sarkoro untuk menemui Manajer PSIS Yoyok Sukawi (YS) untuk menyerahkan hasil pengumpulan dana semalam. Karena YS tidak ada ditempat maka penyerahan simbolis diberikan dari Edy Purwanto (KETUM SNEX) dan diterima oleh Wahyu 'Liluk' Winarto. Mas Liluk sangat terharu oleh aksi rekan-rekan SNEX, dan pesannya untuk tetap mendukung PSIS walau dalam kondisi apapun. Pasti mas......

Mas Liluk (kiri) berjabat erat dengan boss SNEX

0 komentar:

Posting Komentar